Houthi Bantu Iran, Luncurkan Serangan Bertubi-tubi ke Israel!

Israel kembali mengalami gelombang serangan rudal bertubi-tubi dari Iran dan kelompok Houthi di Yaman. Serangan ini terjadi dalam rentang waktu dari Sabtu (14/6) hingga Minggu (15/6/2025), memaksa warga Israel berulang kali melarikan diri ke tempat perlindungan bom mereka.
Menurut laporan Aljazeera, Israel mengklaim bahwa rudal-rudal tersebut tidak hanya datang dari Iran, tetapi juga diluncurkan oleh pasukan Houthi di Yaman. Ini adalah kali kedua dalam serangkaian serangan terbaru, mengambil bagian langsung dalam serangan terhadap Israel. Serangan yang dilakukan ini menambah dimensi baru dalam ketegangan yang telah lama terjadi antara Israel dan Iran.
Houthi Luncurkan Rudal sebagai Solidaritas untuk Palestina
Sumber Gambar : Kompas.Id
Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran dan berbasis di Yaman, mengumumkan keterlibatannya dalam serangan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. Mereka menyatakan peluncuran dua rudal ke Israel pada hari Selasa (10/6), sebagai respons terhadap konflik global berkepanjangan di Jalur Gaza. Houthi menyebut aksi ini sebagai bagian dari perjuangan mereka melawan dominasi asing dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Sebagai tanggapan, militer Israel kemudian meluncurkan serangan udara ke pelabuhan Hodeidah di Yaman, wilayah yang dikuasai oleh Houthi. Tindakan ini memperluas spektrum konflik dari Timur Tengah ke Semenanjung Arab dan menunjukkan bahwa peran Houthi dalam konflik ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Kekuatan rudal yang dimiliki menjadi perhatian karena dapat menjangkau wilayah-wilayah strategis Israel.
Pelanggaran Gencatan Senjata Picu Aksi Militer
Sebelumnya, serangan dari Houthi sempat mereda selama gencatan senjata pada bulan Maret. Namun, ketika Israel dianggap melanggar perjanjian gencatan senjata tersebut, kelompok Houthi kembali meluncurkan rudal ke wilayah Israel. Kegiatan militer Houthi ini menunjukkan bahwa mereka terus memantau perkembangan konflik di Gaza dan bersiap untuk bertindak kapan saja.
Keterlibatan Houthi, meskipun bukan aktor negara, memperlihatkan bagaimana konflik di Gaza telah merambah dan menginspirasi solidaritas bersenjata dari kelompok-kelompok di wilayah lain yang memiliki afiliasi ideologis dan dukungan politik terhadap Iran dan Palestina. Dalam pernyataan resminya, Houthi menyebut serangan itu sebagai bagian dari “tugas agama dan moral” mereka terhadap bangsa Palestina.
Ketegangan Kawasan Meningkat
Situasi ini mengindikasikan eskalasi konflik yang semakin meluas dan memperburuk stabilitas regional. Israel kini menghadapi tekanan dari berbagai arah, bukan hanya dari musuh tradisional seperti Iran, tetapi juga dari aktor non-negara seperti Houthi yang bergerak secara independen namun memiliki tujuan politik yang sama.
Para analis memperingatkan bahwa serangan ini bisa memicu respons militer lebih luas dan berpotensi melibatkan kekuatan internasional jika tidak segera dihentikan melalui jalur diplomatik. Peran Houthi dalam dinamika ini menunjukkan bagaimana konflik regional kini melibatkan jaringan kekuatan non-negara yang sangat militan dan terorganisir. Keberadaan sebagai kekuatan militer yang semakin diperhitungkan menambah kompleksitas dalam mencari solusi damai di Timur Tengah.
Baca juga artikel menarik lainnya seputar Kasus Hambali: Tidak Diizinkan Kembali ke Indonesia Jika Bebas!