TNI Tampil di Parade Bastille Day 2025: Momen Bersejarah Paris

Jakarta, incaberita.co.id – Tanggal 14 Juli 2025, pagi hari di Paris terasa berbeda. Langit musim panas memayungi Avenue des Champs-Élysées yang padat oleh lautan manusia dari berbagai negara. Di antara sorak sorai warga Prancis yang antusias menyambut Parade Bastille Day 2025 tahunan ini, sebuah momen tak biasa terjadi: barisan pasukan berseragam loreng hijau dengan baret merah menyala melangkah gagah di depan panggung kehormatan. Ya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir sebagai tamu kehormatan dalam Parade Bastille Day 2025.

Sebagian besar masyarakat dunia mungkin tak menyangka bahwa pasukan dari Asia Tenggara ini akan menjadi highlight dalam perayaan militer paling prestisius di Eropa tersebut. Namun kenyataannya, partisipasi TNI menjadi bukti kedekatan diplomatik yang semakin kuat antara Indonesia dan Prancis.

Di barisan depan, Mayor Inf. Rizky Prabowo, komandan pasukan kehormatan TNI, memimpin langkah dengan presisi yang menakjubkan. Seorang jurnalis dari TV5 Monde menyebut gaya langkah mereka “milik militer profesional dengan semangat Timur yang tak bisa direplikasi.” Sorakan penonton mengiringi setiap langkah, seolah menegaskan: Indonesia punya tempat istimewa di mata dunia.

Apa Itu Bastille Day dan Kenapa Parade Ini Begitu Penting?

Image Source: Radar Tuban

Sebelum kita bahas lebih jauh soal peran TNI, mari kita pahami dulu makna dari Bastille Day sendiri. Bastille Day adalah Hari Nasional Prancis yang dirayakan setiap 14 Juli, menandai peristiwa penyerbuan Penjara Bastille pada tahun 1789—simbol awal Revolusi Prancis dan lahirnya semangat kebebasan serta demokrasi modern di Eropa.

Perayaan ini selalu ditandai oleh Parade Bastille Day 2025 militer besar di Paris yang menampilkan seluruh kekuatan pertahanan Prancis, termasuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Kepolisian, dan bahkan pasukan luar angkasa. Namun yang membuatnya lebih menarik adalah keterlibatan negara-negara sahabat sebagai partisipan kehormatan. Pada 2025 ini, Indonesia menjadi salah satunya.

Keikutsertaan TNI di Bastille Day bukan hanya simbol hubungan militer, tapi juga cermin dari kerja sama strategis di bidang pertahanan, teknologi, dan keamanan maritim. Tahun-tahun belakangan, hubungan Indonesia–Prancis semakin erat—terutama lewat akuisisi alutsista dan latihan gabungan di perairan Indo-Pasifik.

Bagi Prancis, kehadiran TNI adalah bentuk penghormatan. Bagi Indonesia, ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kelasnya di panggung dunia.

Persiapan TNI yang Serius dan Penuh Detail

Hadir di Bastille Day bukan perkara sepele. Proses seleksi pasukan yang dikirim ke Paris dilakukan jauh-jauh hari oleh Mabes TNI. Mereka bukan hanya harus prima secara fisik dan mental, tapi juga mampu mewakili Indonesia dalam etika, sikap, dan penampilan.

Rata-rata pasukan yang terlibat berasal dari Batalyon Infanteri pilihan, serta diikuti oleh perwakilan dari TNI AL dan AU. Total sekitar 80 personel dikirim langsung ke Prancis untuk mengikuti pelatihan selama dua minggu penuh bersama militer tuan rumah.

Mayor Rizky sempat diwawancarai media Prancis dan mengungkapkan bahwa tantangan terbesar adalah “menyamakan tempo langkah” dengan pasukan lain yang biasa menggunakan sistem waktu militer NATO. “Tapi kami cepat adaptasi,” tambahnya dengan senyum lebar.

Yang menarik, semua pasukan TNI mengenakan seragam PDL loreng hijau dengan selempang merah dan baret merah kebanggaan Kopassus. Beberapa membawa bendera Merah Putih, sementara lainnya membawa senjata parade. Tidak ada show off, tapi semua bergerak seperti orkestra yang dihormati.

Bahkan di media sosial, netizen Prancis ramai membahas formasi TNI yang “rapi, berkarisma, dan unik dari segi langkah.” Banyak pula yang penasaran dengan cerita di balik formasi ini. Singkatnya, TNI berhasil mencuri perhatian tanpa perlu berteriak.

Respons Dunia dan Dampak Diplomatik Bagi Indonesia

Penampilan TNI bukan hanya bikin bangga warganet Indonesia yang menyaksikan lewat siaran langsung dan potongan video di TikTok atau Instagram, tapi juga mendapat respons positif dari komunitas internasional.

Media-media besar Prancis seperti Le Monde dan France 24 menyebut kehadiran Indonesia sebagai langkah simbolis dalam memperkuat kemitraan Indo-Pasifik. Beberapa pakar pertahanan bahkan menilai ini sebagai sinyal bahwa Prancis dan Indonesia mulai membangun aliansi taktis di tengah dinamika geopolitik Asia Tenggara.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri RI merespons momen ini dengan penuh optimisme. “Kehadiran TNI di Parade Bastille Day 2025 adalah bagian dari diplomasi pertahanan yang membangun trust, bukan hanya kekuatan,” ujar salah satu juru bicara Kemlu.

Dari sisi rakyat biasa, dampaknya juga tak kalah besar. Banyak orang Indonesia di Eropa, khususnya diaspora di Paris, merasa bangga luar biasa melihat pasukan negaranya tampil di jantung Prancis dengan sorotan dunia.

Nadia, seorang mahasiswa S2 di Sorbonne, bahkan mengaku menangis haru saat melihat pasukan TNI melintas. “Nggak pernah nyangka bisa lihat bendera Merah Putih dibawa tentara kita di acara sehebat ini,” katanya.

Makna yang Lebih Dalam dari Sekadar Langkah Barisan

Di balik formasi rapi dan sorotan kamera, ada makna yang lebih dalam dari penampilan TNI di Bastille Day. Ini bukan hanya soal pertunjukan militer, tapi tentang pengakuan identitas bangsa, kekuatan lunak (soft power), dan kesetaraan di mata dunia.

Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi besar di Asia Tenggara, tapi jarang muncul dalam peta kemitraan strategis global. Momen seperti Bastille Day menjadi panggung yang mempertegas posisi Indonesia di dunia internasional—bukan sebagai follower, tapi sebagai mitra yang setara dan tangguh.

Lebih dari itu, ini juga menjadi semacam pesan bagi generasi muda Indonesia. Bahwa kekuatan bukan hanya soal senjata atau jumlah pasukan, tapi soal disiplin, kebanggaan, dan kehormatan.

TNI menunjukkan bahwa dengan persiapan yang serius, kerja sama yang kuat, dan sikap rendah hati, Indonesia bisa tampil hebat di mana saja—bahkan di panggung yang selama ini didominasi negara-negara barat.

Dan tentu saja, bagi mereka yang menonton dari layar ponsel sambil menyelipkan nasi uduk atau kopi susu di pagi hari, momen ini akan terus terpatri dalam ingatan: saat TNI berjajar rapi di jalanan Paris, membawa nama Indonesia ke ketinggian baru—dengan tenang, gagah, dan membanggakan.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Global

Baca Juga Artikel dari: Tambahan Dana MBG Disorot, DPR Fokus pada Akar Masalah Gizi