Banjir Bandang Terjang NTT, Desa Terisolir Hingga 4 Warga Tewas
NTT, incaberita.co.id — Banjir Bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, menelan korban jiwa. BNPB melaporkan empat orang tewas, sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang. Peristiwa ini menambah daftar bencana alam di NTT yang kerap memicu duka mendalam. Data sementara mencatat sedikitnya 30 warga harus mengungsi karena Banjir Bandang ini.
Desa Terisolir Akibat Banjir Bandang
Abdul Muhari, Kapusdatinkom BNPB, mengatakan ada 18 desa yang terdampak langsung Banjir Bandang. Beberapa di antaranya terisolir karena letaknya di daerah ketinggian. Kondisi ini membuat akses evakuasi dan distribusi bantuan semakin rumit.
“Daerah terdampak ini merupakan daerah ketinggian sehingga ada beberapa desa yang hingga saat ini masih terisolir” ujarnya.
Ia menambahkan,
“Kondisi geografis membuat tantangan semakin besar. Bayangkan, tim kami harus menembus jalur curam hanya untuk membawa logistik. Namun semangat untuk menolong tidak pernah surut”
Bantuan Darurat Disalurkan Pasca Banjir Bandang
Sumber Gambar : akurat.com
BNPB bekerja sama dengan Pemprov NTT segera menyalurkan bantuan kepada para korban Banjir Bandang. Selimut, matras, hingga peralatan masak sudah dikirimkan ke lokasi. Bantuan ini diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Pihak BNPB menegaskan, bantuan akan terus ditambah seiring dengan perkembangan situasi di lapangan. Salah satu petugas lapangan mengatakan,
“Kami tiba membawa logistik dengan penuh perjuangan. Jalan berlumpur dan longsoran membuat perjalanan terasa seperti maraton tanpa garis akhir, tapi warga sangat membutuhkan kami”
Seorang pengungsi juga berbagi cerita,
Ketika selimut sampai di tenda kami, rasanya bukan hanya hangat di tubuh, tapi juga hangat di hati. Itu tanda bahwa kami tidak sendirian”
Harapan Warga Bangkit dari Duka
Meski situasi masih sulit, harapan warga untuk bangkit dari dampak Banjir Bandang tetap ada. Proses pencarian korban hilang terus dilakukan, dan berbagai pihak bergotong-royong membantu. Seorang tokoh masyarakat mengatakan,
“Kami tahu ini masa sulit, tapi kami percaya dengan gotong royong kita bisa bangkit lebih kuat”
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana agar masyarakat lebih siap menghadapi ancaman serupa di masa depan. Pada akhirnya, kesadaran kolektif, dukungan pemerintah, dan solidaritas warga menjadi kunci agar luka akibat Banjir Bandang bisa pulih dan kehidupan kembali berjalan normal.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita lokal
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Menteri Keuangan Sri Mulyani di Reshuffle, Publik Bertanya Tanya!
