Pencopotan KDM dan Kontroversi Gejolak Larangan Study Tour!
JAKARTA, incaberita.co.id — erikat Pekerja Pelaku Pariwisata Jawa Barat (SP3JB) menilai kebijakan larangan study tour yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tidak hanya berdampak besar tetapi juga memicu gejolak panjang di sektor pariwisata. Isu tersebut semakin diperumit dengan kontroversi terkait Pencopotan KDM yang hangat diperbincangkan.
Menurut perwakilan SP3JB, Herdis, “Banyak pelaku usaha kepariwisataan Jabar yang terkapar karena larangan study tour. Order wisata sekolah menjadi sangat sepi, ditambah efek boikot dari sekolah luar Jabar”
Kebijakan ini memunculkan isu pencopotan KDM di kalangan pelaku usaha. Pesanan wisata sekolah turun tajam, padahal selama ini menjadi sumber penghasilan utama. Dampaknya menjalar ke berbagai lini. Usaha penginapan mengalami penurunan tingkat hunian drastis. UMKM kehilangan pelanggan tetap. Sektor lain pun harus menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang memburuk.
Data Kerugian dan Dampak pada Tenaga Kerja
Berdasarkan data SP3JB, surat edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 45/PK.03.03/KESRA tertanggal 6 Mei 2025 yang ditandatangani Dedi Mulyadi mengakibatkan 2.552 pekerja sektor pariwisata kehilangan pekerjaan hingga 1 Agustus 2025. Angka ini melonjak menjadi 5.000 pekerja yang terdampak pada akhir Agustus 2025.

Sumber Gambar : Grid.id
Lonjakan besar ini semakin memperkuat suara yang menyerukan pencopotan KDM, bahkan menjadikannya sebagai kata kunci utama dalam perbincangan publik, dengan alasan kebijakan tersebut merugikan banyak pihak di sektor pariwisata.
Pandangan DPRD Jabar Terhadap Pencopotan KDM
Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono, menilai bahwa ancaman pencopotan Dedi Mulyadi nyaris tidak mungkin dilakukan. Menurutnya, tidak ada pasal atau dasar hukum yang dilanggar sehingga kebijakan tersebut tidak dapat dijadikan alasan pemakzulan. Bahkan, Ono menyebut larangan study tour ini justru meringankan beban orang tua siswa. Meski demikian, ia mengakui bahwa dampak buruk pada sektor pariwisata perlu dibahas lebih lanjut.
Langkah Lanjutan dan Harapan Penyelesaian
Pencopotan KDM menjadi salah satu isu utama saat DPRD Jabar membuka peluang diskusi bersama pihak terkait seperti dinas pariwisata, pendidikan, maupun langsung dengan Dedi Mulyadi. Dalam pembahasan ini tetap menjadi sorotan utama. DPRD berharap adanya data rinci mengenai perusahaan otobus yang bangkrut, pekerja yang kehilangan pekerjaan, hingga penurunan omzet perhotelan dan kuliner. Dengan data valid, diharapkan solusi yang berpihak pada semua pihak dapat ditemukan tanpa mengorbankan keberlangsungan dunia pariwisata Jawa Barat.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita lokal
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Dalang Pembunuhan Kacab Terungkap, Jejak Kasus Lama Disorot
