August 14, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Bandara Kertajati Bikin Jabar Nombok 60m Pertahun!

Bandara Kertajati

BANDUNG, incaberita.co.id – Bandara Kertajati kembali menjadi sorotan publik usai pernyataan Wali Kota Bandung, M Farhan, yang menyoroti beban anggaran yang harus ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Menurut Farhan, biaya operasional Kertajati mencapai lebih dari Rp 60 miliar per tahun. Kondisi ini memicu diskusi ulang terkait efektivitas operasional bandara dan relevansinya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka memang dibangun dengan semangat desentralisasi infrastruktur. Namun, munculnya kendala dalam hal aksesibilitas dan pemanfaatan membuat banyak pihak mempertanyakan kelayakan investasi yang telah digelontorkan.

Farhan Buka Wacana Reaktivasi Bandara Husein

Menanggapi beban operasional Bandara Kertajati, Farhan mengemukakan ide untuk kembali membuka Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung. Menurutnya, bandara yang sudah lama menjadi kebanggaan masyarakat Bandung ini lebih dekat dengan pusat aktivitas warga dan mampu mendongkrak sektor pariwisata serta ekonomi.

“Kalau Bandara Kertajati bikin kita nombok sampai miliaran, kenapa tidak membuka kembali Husein yang terbukti lebih efektif bagi masyarakat Bandung?” ujarnya dalam pernyataan pers di Balai Kota Bandung.

Bandara Kertajati: Infrastruktur Besar Tanpa Pengguna Maksimal?

Bandara Kertajati

Sumber Gambar : PT Jamkrida Jabar

Sejak diresmikan, Bandara Kertajati memang belum mampu menggeser dominasi Bandara Husein secara efektif. Letaknya yang jauh dari pusat kota Bandung, kurangnya akses transportasi publik yang nyaman, serta minimnya rute penerbangan yang tersedia menjadi kendala utama. Meskipun telah dibangun jalan tol Cisumdawu untuk mendukung konektivitas, namun hal itu belum cukup mendorong pergerakan penumpang secara signifikan.

Dampak Bandara Kertajati terhadap Ekonomi dan Pariwisata Kota Bandung

Farhan menilai bahwa penutupan Bandara Husein turut berdampak negatif terhadap sektor pariwisata Kota Bandung. Padahal, Bandung dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit nasional, dan akses udara yang mudah merupakan salah satu pilar utama keberhasilan pariwisata.

“Dengan membuka kembali Husein, kita bisa hidupkan kembali geliat ekonomi Bandung Raya. Ini bukan sekadar soal penerbangan, tapi soal perputaran uang, lapangan kerja, dan peluang UMKM yang terbuka,” tambah Farhan.

Kontroversi Reaktivasi Bandara Husein di Tengah Fokus pada Bandara Kertajati

Gagasan membuka kembali Bandara Husein Sastranegara memang menuai tanggapan beragam. Sebagian pihak di lingkup Pemprov Jabar menilai reaktivasi bandara ini tidak sejalan dengan grand strategy pemusatan layanan penerbangan di Bandara Kertajati.

Namun, Farhan menegaskan bahwa pemaksaan agar semua penerbangan hanya melalui Kertajati bukanlah solusi yang logis. “Market terbesar tetap ada di Bandung. Kalau dipaksa lewat Kertajati, masyarakat hanya akan pindah ke Bandara Halim di Jakarta. Yang untung siapa? Bukan Jawa Barat,” katanya.

Kajian Strategis: Alternatif atau Sinergi?

Reaktivasi Bandara Husein bukan berarti membatalkan keberadaan Bandara Kertajati. Solusi paling rasional bisa jadi adalah membuat keduanya bersinergi. Kertajati bisa difokuskan untuk penerbangan internasional dan kargo, sementara Husein menangani penerbangan domestik dan regional.

Dengan strategi ini, kedua bandara bisa berbagi peran sesuai keunggulannya masing-masing, menghindari persaingan yang tidak sehat, dan pada saat yang sama mengurangi beban anggaran negara.

Harapan Kota Bandung untuk Masa Depan Bandara Kertajati

Farhan berharap diskusi ini bisa dilanjutkan dalam forum resmi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Termasuk kementerian perhubungan, pemerintah provinsi, pelaku industri penerbangan, serta masyarakat.

“Pemerintah Kota Bandung siap untuk duduk bersama. Yang penting kita cari jalan terbaik, bukan hanya sekadar gengsi,” pungkasnya.

Penutup: Bandara Kertajati Harus Jadi Solusi, Bukan Masalah Baru

Di tengah tekanan fiskal dan kebutuhan infrastruktur efisien, bandara bukan hanya soal bangunan dan landasan pacu. Lebih dari itu, bandara adalah pusat konektivitas, ekonomi lokal, dan kebijakan yang harus sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Bandara Kertajati harus menjadi solusi, bukan sumber pemborosan anggaran.

Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Houthi Bantu Iran, Luncurkan Serangan Bertubi-tubi ke Israel!

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved