Samsung Galaxy Z Fold7: Revolusi Layar Lipat yang Makin Matang

Jakarta, incaberita.co.id – Tahun 2019, saat Samsung merilis Galaxy Fold pertama, banyak yang skeptis. “Layar lipat? Serius?” kata seorang rekan saya saat itu sambil tertawa kecil. Bahkan saya pun tak menampik—kesannya seperti eksperimen setengah matang. Tapi lima tahun berlalu, dan kini kita melihat sesuatu yang berbeda.
Dengan hadirnya Samsung Galaxy Z Fold7, skeptisisme itu berubah jadi kekaguman. Dari generasi ke generasi, Samsung terus memperbaiki kelemahan: dari lipatan layar yang terlalu jelas, daya tahan engsel yang diragukan, sampai bobot perangkat yang dulu terasa seperti membawa bata.
Z Fold7 adalah bukti bahwa teknologi layar lipat bukan gimmick lagi, tapi gaya hidup modern. Ia bukan lagi barang “geeky” yang hanya dipamerkan di pameran teknologi. Kini, ia hadir sebagai ponsel flagship sejati—elegan, kokoh, dan produktif.
Saya sempat mencoba Z Fold7 selama tiga hari dalam sesi hands-on terbatas. Dan jujur saja, rasanya seperti membawa masa depan ke dalam saku. Bukan karena bentuknya yang bisa dilipat, tapi karena semua yang ditawarkan terasa sangat relevan untuk kehidupan digital hari ini: dari multitasking, produktivitas, sampai hiburan.
Desain yang Makin Ramping, Makin Premium
Image Source: Viva Cianjur
Salah satu keluhan utama pengguna seri Fold terdahulu adalah soal dimensi dan bobot. Tapi di Z Fold7, Samsung tampaknya benar-benar mendengarkan. Perangkat ini hadir dengan desain yang jauh lebih tipis dan ringan dibanding pendahulunya, berkat engsel generasi baru bernama FlexHinge 3.0 yang lebih ringkas dan tahan lama.
Dimensi dan Build Quality:
-
Ketebalan saat tertutup: hanya sekitar 11,9 mm
-
Bobot: sekitar 235 gram, jauh lebih nyaman untuk penggunaan satu tangan
-
Material: Armor Aluminum frame + Gorilla Glass Victus 3 di bagian luar, dan Ultra Thin Glass di bagian dalam
Rasa mewah langsung terasa ketika menggenggamnya. Engselnya solid, buka-tutup mulus tanpa bunyi aneh. Layar cover-nya pun tidak lagi sempit seperti generasi awal, sehingga bisa digunakan seperti smartphone biasa.
Samsung juga menambahkan sertifikasi IPX8 yang artinya tahan air. Ini cukup mengesankan untuk perangkat lipat, karena sistem engsel biasanya jadi titik rawan. Desainnya kini lebih unibody, dengan celah yang sangat minim bahkan saat dilipat penuh.
Pilihan warna pun dibuat lebih kalem dan premium: Phantom Titanium, Navy Ink, dan Olive Stone. Tidak mencolok, tapi justru terasa profesional.
Layar yang Menakjubkan – Bioskop Mini dalam Genggaman
Di Fold7, layar adalah bintang utamanya. Samsung tampaknya sudah menemukan formula pas untuk membuat pengalaman visual yang tidak hanya impresif, tapi juga fungsional.
Spesifikasi Layar:
-
Layar cover: 6.3 inch AMOLED 2X, 120Hz, resolusi tinggi
-
Layar utama: 7.8 inch QXGA+ Dynamic AMOLED 2X, refresh rate adaptif 1–120Hz
-
Brightness: hingga 2.400 nits – cocok banget buat outdoor
Pertama kali membuka layar utamanya, sensasinya seperti membuka buku digital. Bezel makin tipis, dan lipatan tengah yang dulu sering jadi bahan olok-olok kini hampir tidak terasa. Samsung menyempurnakan teknologi UTG (Ultra Thin Glass) generasi ketiga, membuat layar lebih mulus dan awet.
Fitur split-screen yang dulu terbatas kini jauh lebih fleksibel. Kamu bisa buka 3 aplikasi sekaligus, ditambah floating app dalam bentuk pop-up. Contohnya: nonton YouTube, sambil browsing Google, sambil bales WhatsApp. Serius, ini produktivitas di level baru.
Fitur Taskbar di bagian bawah makin intuitif, seperti di laptop. Bisa drag & drop aplikasi, berpindah dengan cepat antar jendela, dan semua berjalan mulus tanpa lag.
Menonton film di Netflix atau Disney+ di layar 7.8 inch dengan refresh rate tinggi dan Dolby Atmos aktif? Rasanya seperti punya bioskop pribadi. Saya nonton satu episode anime dalam posisi fold setengah—layar jadi bentuk huruf L, dan bagian bawah bisa digunakan untuk kontrol media. Praktis dan keren.
Performa Flagship, Baterai Lebih Tahan, Kamera yang Naik Level
Fold7 bukan hanya soal tampang dan layar. Di dalamnya tertanam otak dan otot yang tangguh. Samsung benar-benar menyempurnakan dapur pacunya agar layak disebut flagship sejati.
Spesifikasi Inti:
-
Chipset: Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy (versi khusus Samsung)
-
RAM: 12 GB
-
Storage: 256 GB, 512 GB, dan 1 TB
-
Baterai: 4.600 mAh, dengan fast charging 45W, wireless 25W
-
OS: One UI 7 berbasis Android 14
Performa? Jangan ditanya. Semua aplikasi berjalan mulus, dari edit video 4K di CapCut hingga multitasking berat. Bahkan saat saya main Genshin Impact di setting grafis tertinggi di layar utama, tidak terasa frame drop berarti.
Samsung juga menyematkan sistem pendingin vapor chamber yang lebih luas, menjaga suhu tetap stabil.
Kamera: Tak Lagi Sekadar Pelengkap
Salah satu kritik di Fold-Fold sebelumnya adalah kameranya “standar”. Tapi di Fold7, Samsung membawa kamera mendekati level S-series.
-
Kamera utama: 50 MP (OIS, f/1.8)
-
Ultrawide: 12 MP
-
Telefoto: 10 MP, 3x optical zoom
-
Kamera depan cover: 10 MP
-
Kamera dalam (under display): 4 MP
Hasil foto di siang hari tajam, warna akurat, dynamic range luas. Mode malam pun alami tanpa noise berlebihan. Meski bukan level S24 Ultra, tapi ini jelas peningkatan besar dibanding Fold6.
Kamera under display juga membaik. Meski masih terlihat jika diamati dari dekat, tapi kini lebih halus, tidak mengganggu tampilan konten fullscreen.
Harga, Target Pasar, dan Refleksi Soal Masa Depan
Samsung Galaxy Z Fold7 tidak ditujukan untuk semua orang. Ini bukan ponsel murah, dan tidak dibuat untuk mereka yang hanya butuh fitur dasar. Ini adalah gadget untuk mereka yang:
-
Butuh perangkat produktivitas tinggi
-
Suka mencoba teknologi terbaru
-
Sering multitasking berat
-
Ingin tablet kecil yang bisa dikantongi
Harga (Perkiraan):
-
12/256 GB: Rp27.999.000
-
12/512 GB: Rp30.999.000
-
12/1TB: Rp33.999.000
Harga yang tinggi ini memang jadi batas, tapi Samsung punya strategi. Dengan program Galaxy Upgrade, trade-in, dan cicilan 0%, banyak pengguna mulai beralih dari flagship biasa ke foldable. Apalagi jika digunakan untuk kerja, ini bisa dianggap sebagai “investasi produktivitas”.
Refleksi: Apakah Fold7 Layak?
Jawabannya relatif. Tapi kalau kamu sering kerja dari HP, suka baca, suka nonton, dan aktif dalam dunia digital—Fold7 bisa jadi perangkat utama yang menggantikan laptop ringan + smartphone sekaligus.
Masa depan layar lipat tampaknya semakin jelas. Bukan hanya dari Samsung, tapi juga brand lain mulai ikut bermain. Namun Samsung tetap unggul dalam hal ekosistem, pengalaman software, dan daya tahan.
Dengan Galaxy Z Fold7, Samsung membuktikan bahwa masa depan mobile bukan hanya soal kamera bagus atau refresh rate tinggi—tetapi soal bagaimana ponsel bisa bertransformasi sesuai kebutuhan penggunanya.
Dan di titik ini, layar lipat bukan lagi mimpi. Ia nyata, dan terus berkembang.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Tentang: Global
Baca Juga Artikel Dari: Tim KPK Masih Buru Harun Masiku Berdasarkan Laporan Masyarakat