Kebakaran Gedung Terra Drone: Kronologi, Penyebab, dan Dampaknya terhadap Keamanan Teknologi Modern
Jakarta, incaberita.co.id – Pada sebuah pagi yang seharusnya biasa, sebuah kabar mengejutkan mengguncang industri teknologi Indonesia: Kebakaran Gedung Terra Drone. Gedung yang selama ini dikenal sebagai pusat pengembangan teknologi drone industri, penelitian pemetaan udara, hingga inovasi software navigasi, mendadak dipenuhi asap pekat. Para pegawai berhamburan keluar, sirene pemadam meraung dari kejauhan, dan jalan di sekitar lokasi ditutup sementara.
Dalam liputan berita nasional, kebakaran ini disebut sebagai salah satu insiden teknologi terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Terra Drone dikenal sebagai perusahaan drone industri yang menangani proyek-proyek strategis seperti pemetaan tambang, inspeksi kilang minyak, hingga mendukung sektor konstruksi dan kehutanan.
Sebagai jurnalis yang meliput teknologi selama bertahun-tahun, saya selalu melihat Terra Drone sebagai simbol perkembangan teknologi Indonesia yang semakin matang. Karena itu, mendengar gedung perusahaan ini terbakar, saya merasa seperti menyaksikan sebuah pusat inovasi sedang diuji oleh takdir.
Salah seorang karyawan yang saya temui di lokasi mengatakan, “Kami sedang bekerja seperti biasa, tiba-tiba alarm berbunyi. Waktu keluar, asap sudah naik dari lantai atas.” Ia terlihat masih terkejut, suaranya bergetar.
Kejadian ini bukan hanya peristiwa fisik. Ia membawa kekhawatiran lebih besar: bagaimana nasib data penting, prototipe drone, dan sistem teknologi yang sedang dikembangkan?
Kebakaran sebuah gedung teknologi bukan hanya tentang api yang melahap. Tetapi tentang kemungkinan hilangnya inovasi, dokumen riset, dan data digital yang tak ternilai.

Menurut laporan awal, kebakaran diduga dimulai dari salah satu ruang server atau ruang penyimpanan alat elektronik di lantai tengah gedung. Api terlihat pertama kali sekitar pagi hari ketika sebagian besar karyawan sudah mulai bekerja.
Beberapa saksi menyampaikan bahwa:
terdapat bau terbakar dari area tertentu
alarm kebakaran berbunyi beberapa detik setelah asap terdeteksi
asap naik dengan cepat ke lantai atas melalui ventilasi
Petugas keamanan gedung langsung mengarahkan evakuasi.
Evakuasi berlangsung cepat, berkat:
prosedur keselamatan gedung yang cukup baik
alarm kebakaran yang responsif
petugas keamanan yang sigap
Banyak karyawan menyebut bahwa mereka baru pertama kali merasakan evakuasi nyata, bukan sekadar simulasi.
Dalam laporan media, pemadam kebakaran tiba dalam waktu relatif cepat. Mereka langsung:
memblokir area sekitar gedung
memadamkan api dari sisi luar dan dalam
mengevakuasi peralatan mudah terbakar
memeriksa risiko korsleting lanjutan
Penggunaan alat elektronik bertegangan tinggi menjadi salah satu kendala proses pemadaman.
Api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar beberapa jam. Namun proses pendinginan memakan waktu lebih lama karena adanya:
material elektronik
kabel listrik
perangkat drone
baterai litium yang berpotensi meledak
Baterai litium sangat berbahaya saat terkena panas karena mudah meledak dan memperburuk kobaran api.
Awal pihak berwenang mengarah kepada korsleting listrik dari salah satu perangkat keras. Masalah korsleting umum terjadi pada:
ruang server
panel listrik gedung
perangkat drone yang sedang di-charge
baterai litium yang terlalu panas
Dalam industri drone, baterai litium adalah salah satu komponen paling sensitif.
Beberapa narasumber internal menyebut bahwa perangkat drone tertentu sedang diuji di ruang laboratorium ketika api mulai terlihat. Meski belum ada konfirmasi final, overheating pada baterai drone adalah kemungkinan yang masuk akal.
Teknisi drone yang saya wawancarai suatu waktu pernah berkata, “Baterai litium itu bagus, tapi kalau salah penanganan, bahaya sekali. Ia bisa meledak seperti petasan besar.”
Ada kemungkinan bahwa sistem pendingin di ruang server mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan suhu meningkat drastis.
Beberapa faktor yang diperiksa:
AC server padam tiba-tiba
debu pada panel listrik
overload perangkat
Pihak berwenang menegaskan bahwa penyebab final belum dipastikan dan investigasi akan berlangsung hingga beberapa minggu ke depan.
Kerugian materi terbesar meliputi:
drone industri bernilai tinggi
server penyimpanan data
model prototipe
perangkat inspeksi kamera
software testing lab
Drone industri tidak murah. Harga rata-rata satu unit bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Beberapa proyek yang mungkin terdampak:
inspeksi pipa minyak
pemetaan area konstruksi
monitoring hutan
survey pertambangan
riset internal
Kontrak-kontrak besar dengan klien perusahaan teknologi atau energi kemungkinan harus dijadwal ulang.
Meski sebagian data disimpan pada cloud, beberapa riset dan prototype biasanya berada dalam server fisik. Jika server habis terbakar, data tersebut mungkin sulit dipulihkan.
Salah satu staf mengatakan, “Yang paling kami takutkan bukan gedungnya. Tapi datanya.”
Kebakaran gedung teknologi membuat klien mempertanyakan:
keamanan aset digital
keandalan sistem internal
rencana mitigasi risiko perusahaan
Namun selama komunikasi perusahaan terbuka, reputasi masih dapat dijaga.
Karyawan bisa mengalami:
stres
trauma ringan
ketidakpastian pekerjaan
kebingungan terkait tempat kerja sementara
Manajemen biasanya memberikan dukungan psikologis dan logistik untuk membantu pemulihan.
Terra Drone menyampaikan bahwa:
korban jiwa tidak ada
evakuasi berjalan baik
investigasi penyebab masih berjalan
operasional utama dipindahkan sementara waktu
Perusahaan juga menegaskan bahwa mereka tengah fokus pada pemulihan dan keamanan.
Sebagian tim dipindahkan ke:
kantor satelit
coworking space
fasilitas milik klien tertentu
remote working
Langkah ini memastikan operasional perusahaan tetap berjalan meski gedung rusak.
Otoritas gedung melakukan:
audit listrik
audit instalasi jaringan
pemeriksaan panel listrik
pemeriksaan struktur bangunan
Area terdampak ditutup hingga aman.
Dalam beberapa liputan media lokal, pemerintah daerah menyatakan kesiapan membantu memastikan:
keselamatan gedung
proses investigasi
validasi standar keamanan perusahaan teknologi
Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Ruang server harus memiliki:
pendinginan mandiri
sensor panas otomatis
alat pemadam khusus
pengawasan 24 jam
Kerusakan server bukan hanya kerugian fisik, tetapi kerugian digital yang lebih besar.
Baterai drone harus disimpan di tempat:
tahan api
memiliki ventilasi
jauh dari panas
tidak boleh overcharge
Industri drone wajib memiliki SOP ketat.
Perusahaan harus:
menyimpan data di beberapa lokasi
memiliki sistem recovery cepat
melakukan backup berkala
Termasuk:
instalasi listrik
panel high voltage
alat pemadam
sistem alarm
Karyawan harus paham:
SOP evakuasi
potensi bahaya alat elektronik
tindakan darurat
Dalam kejadian ini, pelatihan terbukti menyelamatkan banyak orang.
Saat meninggalkan lokasi kejadian, saya melihat sekelompok karyawan berdiri bersama. Beberapa dari mereka saling menepuk bahu, lainnya tertawa kecil meski jelas ada rasa cemas. Salah satu dari mereka berkata, “Barang bisa dibeli lagi. Yang penting kita selamat.”
Kalimat itu terasa tulus, mengandung harapan.
Kebakaran ini memang menjadi ujian besar, tetapi tidak memadamkan semangat inovasi yang selama ini menjadi nafas dunia teknologi Indonesia.
Terra Drone mungkin harus membangun kembali ruang-ruang risetnya.
Harus membeli ulang perangkat berharga.
Harus menata ulang sistem digitalnya.
Namun pengalaman seperti ini justru memperkuat kesadaran bahwa keamanan harus menjadi prioritas utama dalam industri teknologi modern.
Api bisa menghanguskan gedung dan alat.
Tetapi ia tidak bisa menghanguskan ambisi sebuah industri untuk terus maju.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Lokal
Baca Juga Artikel Dari: Meta Phoenix Diundur: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Penundaan yang Menghebohkan Dunia Teknologi?