December 6, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Kabel Bawah Laut Proyek Raksasa Meta Perkuat Internet di Asia

Kabel Bawah Laut

JAKARTA, incaberita.co.id  —   Meta secara resmi mengumumkan proyek besar bernama Candle, Kabel Bawah Laut berkapasitas 570 terabit per detik (Tbps) yang akan menghubungkan Indonesia dengan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik. Dengan panjang mencapai 8.000 kilometer, kabel bawah laut ini akan menghubungkan Indonesia, Jepang, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Proyek ini menjadi bagian dari inisiatif Meta untuk memperkuat infrastruktur digital global dan mempercepat akses internet berkecepatan tinggi.

Menurut pernyataan resmi Meta, teknologi 24 fiber-pair terbaru yang digunakan pada Candle menjadikannya sebagai kabel bawah laut dengan kapasitas terbesar di Asia Pasifik. “Kami berkomitmen menghadirkan jaringan KabelBawahLaut yang kuat untuk mendukung pertumbuhan digital di Asia,” ujar Mark Reynolds, Vice President Connectivity Infrastructure Meta, dalam konferensi pers virtual pada Selasa (7/10/2025).

Mark menambahkan bahwa Indonesia menjadi negara kunci dalam strategi pengembangan infrastruktur digital Meta karena potensi pasar dan pertumbuhan ekonominya yang pesat. “Kabel bawah laut ini akan meningkatkan pengalaman pengguna, mempercepat inovasi, dan memperkuat konektivitas lintas negara,” katanya.

Proyek Candle dan Peran Strategis Indonesia dalam Ekosistem Kabel Bawah Laut

Kabel bawah laut Candle tidak berdiri sendiri. Meta juga mengumumkan penyelesaian proyek kabel Bifrost, yang kini menghubungkan Indonesia, Singapura, Filipina, dan Amerika Serikat, serta sedang dalam tahap perluasan menuju Meksiko pada tahun 2026. Dengan kapasitas tambahan lebih dari 260 Tbps, Bifrost memperluas jalur digital transpasifik yang semakin padat.

Selain itu, proyek kabel bawah laut lain seperti Echo dan Apricot juga menjadi bagian integral dari strategi konektivitas Meta di kawasan Asia Pasifik. Echo memiliki kapasitas 260 Tbps antara Guam dan California, sedangkan Apricot menghubungkan Jepang, Taiwan, dan Guam dengan kapasitas 290 Tbps. Ke depan, Apricot akan diperluas hingga ke Filipina, Indonesia, dan Singapura untuk melengkapi jaringan Candle dan Bifrost.

Kabel Bawah Laut

Sumber Gambar : DetikInet

Menurut analis telekomunikasi dari Universitas Indonesia, Dimas Hartanto, langkah Meta ini merupakan investasi strategis yang akan membawa dampak besar bagi ekonomi digital Indonesia. “Kabel bawah laut seperti Candle dan Bifrost bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi fondasi bagi masa depan ekonomi digital. Tanpa koneksi cepat dan stabil, pertumbuhan startup dan industri teknologi akan terhambat,” ujarnya.

Dampak Proyek Kabel Bawah Laut terhadap Akses Internet dan Ekonomi Digital

Kehadiran jaringan kabel bawah laut berkapasitas tinggi membawa dampak signifikan bagi masyarakat dan pelaku bisnis di Indonesia. Akses internet menjadi lebih cepat, stabil, dan efisien, memungkinkan layanan digital seperti kecerdasan buatan (AI), cloud computing, hingga e-commerce berkembang pesat.

Meta menyebut bahwa Asia Pasifik kini menjadi wilayah dengan pengguna internet terbanyak di dunia, mencapai lebih dari 58% populasi global. Karena itu, proyek KabelBawahLaut menjadi prioritas utama dalam memastikan konektivitas lintas negara yang andal. “Kami melihat infrastruktur digital sebagai tulang punggung ekonomi masa depan,” jelas Mark Reynolds. “Melalui investasi ini, kami ingin memastikan layanan Meta dan teknologi inovatif lainnya dapat diakses secara luas di kawasan.”

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Telekomunikasi Indonesia, Rachmat Kusnadi, menilai proyek Meta akan mempercepat pemerataan akses digital. “Dengan kapasitas ratusan terabit per detik, KabelBawahLaut seperti Candle akan memperluas jaringan ke daerah-daerah yang sebelumnya belum tersentuh koneksi stabil,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kolaborasi pemerintah dan swasta menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaat proyek ini.

Masa Depan Infrastruktur Digital, Dari Candle hingga Project Waterworth

Selain proyek Candle, Meta juga memperkenalkan Project Waterworth. Kabel bawah laut ini menjadi proyek paling ambisius karena akan menghubungkan lima benua pada akhir dekade ini. Proyek tersebut akan melengkapi jaringan global Meta yang sudah mencakup 2Africa, yaitu jalur KabelBawahLaut yang menghubungkan India, Timur Tengah, dan Eropa. Kedua proyek ini menunjukkan komitmen Meta dalam memperluas konektivitas lintas benua.

Analis teknologi global, Clara Wibisono, mengatakan bahwa dengan adanya Candle, Bifrost, Echo, dan Apricot, Meta kini berada di garis depan pembangunan infrastruktur bawah laut dunia. “Kabel bawah laut bukan hanya tentang kecepatan internet, tetapi juga tentang kekuatan ekonomi digital serta pertukaran data global. Negara seperti Indonesia akan mendapatkan keuntungan besar dari posisi geografisnya,” ujar Clara.

Dengan target penyelesaian pada tahun 2028, proyek KabelBawahLaut Candle menjadi tonggak penting dalam perjalanan digital Indonesia. Kehadirannya tidak hanya memperkuat konektivitas, tetapi juga membuka peluang baru di sektor ekonomi, pendidikan, dan inovasi teknologi di masa depan.

Kolaborasi Global dan Dampak Lingkungan

Pembangunan kabel bawah laut berskala besar seperti Candle tidak hanya melibatkan teknologi canggih, tetapi juga kerja sama lintas negara. Meta menggandeng sejumlah operator telekomunikasi besar di Jepang, Malaysia, dan Singapura untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai standar internasional. Kolaborasi tersebut memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat strategis dalam ekosistem konektivitas digital kawasan.

Namun, di balik manfaatnya, ada pula perhatian terhadap dampak lingkungan dari instalasi kabel bawah laut. Menurut pakar kelautan Institut Teknologi Bandung, Dr. Yuni Pradana, proses pemasangan harus memperhatikan ekosistem laut yang sensitif. “KabelBawahLaut memang penting bagi kemajuan digital, tetapi penempatannya harus meminimalkan gangguan terhadap biota laut dan terumbu karang,” jelasnya. Meta menyatakan komitmennya untuk menjalankan studi lingkungan menyeluruh sebelum pemasangan dimulai guna memastikan proyek berjalan berkelanjutan.

Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita global

Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Aksi Piknik di Depan DPR, Massa Nyalakan Lilin dan Serukan Kebebasan Demokrasi

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved