July 16, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Industri Baterai EV Terbesar se-Asia di Resmikan Prabowo!

Industri Baterai EV

KARAWANG, incaberita.co.id  – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek industri baterai EV (Electric Vehicle) terbesar di Asia. Proyek ini dilaksanakan di dua lokasi strategis, yakni Artha Industrial Hill (AIH) dan Karawang New Industry City (KNIC), Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (29/6/2025).

Proyek ambisius ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Aneka Tambang (Antam), PT Indonesia Battery Corporation (IBC), serta Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dari Tiongkok. CBL sendiri merupakan bagian dari grup besar CATL, Brunp, dan Lygend, yang telah dikenal sebagai pemain utama dalam IndustriBateraiEV global.

Investasi Kolosal untuk Industri Masa Depan

Dengan total nilai investasi mencapai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 96,04 triliun, proyek industri baterai EV ini akan menjadi pionir dalam hilirisasi sumber daya alam di Indonesia. Presiden Prabowo menyebut proyek ini sebagai momentum historis yang melanjutkan cita-cita para pemimpin bangsa, mulai dari Presiden Soekarno hingga Joko Widodo.

“Groundbreaking ini adalah bukti nyata keseriusan kita membangun masa depan energi hijau bersama mitra internasional. Ini adalah terobosan luar biasa di bidang industri baterai EV,” ujar Prabowo.

Struktur Industri Baterai EV 6 Joint Venture Hulu ke Hilir

Proyek industri baterai EV ini mencakup enam usaha patungan (Joint Venture/JV), yang dibagi menjadi tiga JV di sektor hulu dan tiga JV di sektor hilir:

JV 1 (PT Sumberdaya Arindo): Tambang nikel dengan kapasitas 13,8 juta wet metric ton. Produksi dimulai sejak 2023, dengan saham Antam 51% dan CBL 49%.

JV 2 (PT Feni Haltim): Smelter nikel RKEF dengan kapasitas 88.000 ton refined nickel alloy/tahun. Ditargetkan beroperasi 2027.

JV 3 (PT Nickel Cobalt Halmahera): Smelter HPAL dengan kapasitas 55.000 ton MHP/tahun. Ditargetkan berproduksi 2028.

JV 4: Fasilitas produksi bahan katoda dan prekursor baterai dengan kapasitas 30.000 ton lithium-hydroxide. Target operasi 2028.

JV 5 (PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery): Pabrik sel baterai Li-ion dengan total kapasitas 15 GWh/tahun. Fase pertama beroperasi 2026 dan fase kedua pada 2028.

JV 6: Fasilitas daur ulang baterai dengan kapasitas 20.000 ton logam/tahun. Dijadwalkan beroperasi tahun 2031.

Pusat Ekosistem Industri Baterai EV di Karawang dan Halmahera

ndustri baterai EV

Sumber Gambar : detik.net

Industri baterai EV ini tidak hanya berlokasi di Karawang, tetapi juga mencakup area strategis di Halmahera Timur, Maluku Utara. Lokasi-lokasi ini akan menjadi pusat utama dalam ekosistem baterai EV terintegrasi, mencakup seluruh rantai pasok dari pertambangan hingga daur ulang.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya kerja sama antara negara penghasil sumber daya lokal seperti Indonesia dan negara dengan teknologi tinggi seperti Tiongkok “Indonesia memiliki cadangan nikel, mangan, dan kobalt, sedangkan Tiongkok memiliki teknologi dan pasar. Inilah kunci keberhasilan industri baterai EV,” tegas Bahlil.

Langkah Strategis Menuju Kemandirian Energi Bersih

Dengan dimulainya proyek ini, Indonesia menegaskan diri sebagai pusat industri baterai EV terbesar di kawasan. Proyek ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok mobil listrik global. Selain itu, proyek ini juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong kemajuan teknologi ramah lingkungan

Baca juga artikel menarik lainnya seputar Jakarta International Marathon 2025 Menuju Kota Global

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved