October 30, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Group WhatsApp Nadiem Terbongkar, Apa yang Dibahas?

Group WhatsApp Nadiem Terbongkar

JAKARTA, incaberita.co.id  —   Isu Group WhatsApp Nadiem terbongkar menjadi sorotan publik setelah Kejaksaan Agung menyebut adanya percakapan dalam grup bernama “Mas Menteri Core Team” terkait program digitalisasi pendidikan. Namun, pihak Nadiem Makarim membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa grup itu tidak pernah membahas pengadaan laptop Chromebook.

Kuasa hukum Nadiem, Tabrani Abby, menegaskan bahwa seluruh isi percakapan dalam grup tersebut sama sekali tidak menyebut kata Chrome atau Chromebook.

“Semua yang dibicarakan di WA itu tidak ada kaitannya dengan kata Chrome atau Chromebook. Tidak ada di WA itu,” kata Tabrani saat konferensi pers di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Ia menyebut grup itu memang dibentuk oleh Nadiem sebelum resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Grup tersebut dibuat untuk menindaklanjuti arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.

Awal Pembentukan Group WhatsApp Nadiem

Dalam klarifikasinya, Tabrani menjelaskan bahwa Group WhatsApp Nadiem terbongkar berawal dari salah tafsir atas fungsi grup Mas Menteri Core Team. Grup itu merupakan penggabungan dari dua grup sebelumnya, yaitu Edu Org dan Education Council. Tujuan utamanya adalah menyusun gagasan pendidikan nasional berdasarkan arahan Presiden Jokowi.

“Hasil diskusi yang dibuat oleh Pak Nadiem atas dasar arahan Pak Jokowi yang memintanya menjadi menteri waktu itu. Ia hanya ingin mempersiapkan konsep pendidikan berbasis Nawacita dan RPJM lima tahun,” ujar Tabrani.

Dalam grup tersebut terdapat nama-nama penting seperti Fiona Handayani, Jurist Tan, dan Najelaa Shihab. Mereka berdiskusi mengenai kebijakan pendidikan seperti sistem zonasi, ujian nasional, serta pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan.

“Konteksnya adalah bagaimana menciptakan sistem pendidikan yang didukung teknologi. Tidak ada pembahasan soal pengadaan Chromebook,” tegasnya.

Pembahasan Pengadaan Laptop Baru Dilakukan Setelah Enam Bulan

Tabrani juga menjelaskan bahwa isu Group WhatsApp Nadiem terbongkar tidak relevan dengan keputusan pengadaan laptop. Ia menuturkan, program pengadaan Chromebook baru mulai dibahas pada Mei 2020, sekitar enam bulan setelah Nadiem menjabat sebagai Mendikbudristek.

“Baru setelah enam bulan menjabat, dilakukan rapat khusus untuk membahas pengadaan perangkat belajar. Saat itu dibahas perbandingan antara sistem Chrome dan Windows,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, kata Tabrani, keputusan tidak diambil langsung oleh Nadiem. Ia hanya memberikan instruksi agar tim teknis melakukan kajian mendalam terhadap kedua sistem tersebut.

“Pak Nadiem hanya meminta tim IT dan tim Wartek melakukan analisis teknis. Keputusan akhir diserahkan kepada tim, bukan diambil langsung oleh beliau,” jelasnya.

Menurut Tabrani, tudingan bahwa Nadiem memberikan perintah langsung untuk pengadaan Chromebook adalah bentuk kesalahpahaman terhadap konteks percakapan di dalam grup WhatsApp tersebut.

Kejagung Telusuri Percakapan, Nadiem Siap Bekerja Sama

Terkait kabar Group WhatsApp Nadiem terbongkar, Kejaksaan Agung telah menyatakan akan menelusuri isi percakapan dalam grup Mas Menteri Core Team sebagai bagian dari proses penyelidikan. Namun pihak Nadiem menyambut baik langkah tersebut dan memastikan siap bekerja sama.

Group WhatsApp Nadiem Terbongkar

Sumber Gambar :  Okezone News

“Kami tidak keberatan dengan pemeriksaan. Justru ini kesempatan untuk menunjukkan bahwa tidak ada pelanggaran apa pun dalam percakapan di grup itu,” tegas Tabrani.

Pengamat hukum administrasi negara, Dr. Andi Harsono, menilai klarifikasi ini penting untuk menjaga transparansi dan kepercayaan publik.

“Kasus ini menggambarkan pentingnya dokumentasi komunikasi resmi dalam lembaga negara. Jika benar Group WhatsApp Nadiem terbongkar hanya berisi diskusi kebijakan, maka harus ada klarifikasi yang objektif,” ujarnya.

Nadiem Makarim sendiri belum memberikan pernyataan langsung, namun tim hukumnya menegaskan bahwa semua langkah komunikasi digital dilakukan dengan mematuhi etika dan aturan pemerintahan. Publik kini menantikan hasil penyelidikan Kejaksaan yang diharapkan bisa mengakhiri spekulasi soal dugaan keterlibatan grup WhatsApp dalam proyek Chromebook.

Reaksi Publik atas Isu Group WhatsApp Nadiem Terbongkar

Kabar Group WhatsApp Nadiem terbongkar memicu beragam tanggapan publik, baik dari kalangan pemerhati pendidikan maupun masyarakat umum. Sebagian menilai isu tersebut terlalu dibesar-besarkan, sementara yang lain meminta penyelidikan tetap dilakukan secara transparan.

“Publik berhak tahu konteks sebenarnya. Namun, kita juga perlu objektif dan tidak menghakimi sebelum bukti kuat disampaikan,” kata pengamat komunikasi politik, Dewi Anindya, kepada CNN Indonesia.

Beberapa warganet juga menyoroti pentingnya menjaga etika komunikasi pejabat publik, terutama di platform digital yang bisa disalahartikan jika tidak dijelaskan dengan baik.

Harapan Terhadap Hasil Penyelidikan Group WhatsApp Nadiem Terbongkar

Menanggapi kasus Group WhatsApp Nadiem terbongkar, banyak pihak berharap Kejaksaan Agung dapat menyelesaikan penyelidikan dengan cepat dan transparan. Langkah ini dinilai penting untuk memulihkan citra Kementerian Pendidikan dan menjaga kepercayaan publik terhadap pejabat negara.

“Kami percaya proses hukum akan berjalan adil. Yang penting, hasilnya nanti harus dipublikasikan secara terbuka agar tidak menimbulkan spekulasi,” ujar Tabrani Abby.

Selain itu, para pengamat berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi para pejabat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan platform komunikasi informal untuk membahas urusan pemerintahan. Dengan begitu, profesionalisme dan akuntabilitas dapat tetap terjaga di tengah era digital.

Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita  lokal

Baca juga artikel menarik lainnya mengenai LRT Jabodetabek Mogok, KAI Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved