Demo Gen Z Meksiko Meledak, 120 Orang Jadi Korban
JAKARTA, incaberita.co.id – Demo Gen Z Meksiko kembali mengguncang pemberitaan global. Meksiko, negeri yang selama bertahun-tahun menghadapi krisis keadilan dan kekerasan kartel, kini menyaksikan gelombang demonstrasi yang datang dari generasi paling muda: Gen Z.
Bukan sekadar aksi simbolik, demo ini meledak cepat. Berawal sebagai unjuk rasa damai, aksi tersebut berubah menjadi bentrokan keras yang melibatkan ribuan anak muda di jalanan Mexico City pada 15 November 2025. Mereka turun memprotes sistem yang dinilai impunitif dan tak lagi melindungi rakyat.
Mereka menyebutnya “Demo Gen Z Meksiko” – bukan sebagai tren sesaat, tapi bentuk nyata perlawanan terhadap ketakutan dan ketidakadilan yang diwariskan turun-temurun.
Demo Gen Z Meksiko dipicu pembunuhan wali kota

Sumber gambar : harian.disway.id
Demo Gen Z Meksiko bermula dari satu kejadian tragis yang mengguncang publik: terbunuhnya Carlos Alberto Manzo Rodríguez, Wali Kota Uruapan, dalam kondisi yang mengenaskan. Ia dikenal sebagai figur vokal terhadap kekerasan kartel dan korupsi pejabat lokal.
Kematian itu menjadi pemantik ledakan emosi yang sudah lama terpendam. Gen Z di berbagai kota langsung bergerak. Dalam hitungan jam, poster protes, tagar kampanye, dan seruan aksi menyebar luas di media sosial.
Jalanan dipenuhi teriakan dan nyanyian. Namun seiring malam turun, situasi memanas. Aparat mulai membentuk barikade, massa mendorong maju, gas air mata diluncurkan, dan kekerasan pecah. Setidaknya 120 orang terluka – terdiri dari demonstran dan petugas keamanan.
Visual dan suara khas dalam demo Gen Z Meksiko
Ada yang berbeda dalam gelombang Demo Gen Z Meksiko dibanding protes-protes sebelumnya. Bukan hanya soal usia pesertanya, tapi juga cara mereka mengekspresikan diri. Masker karakter anime, poster bertuliskan kalimat sarkas dan meme, hingga siaran langsung di TikTok dan Instagram menjamur di tengah kerumunan.
Seorang remaja perempuan sempat viral setelah videonya beredar. Ia berdiri di tengah kepulan asap dan berkata lantang, “Kami tidak akan menua dalam ketakutan yang sama seperti orang tua kami.” Kalimat itu jadi simbol perlawanan yang tersebar cepat dan menggema di berbagai unggahan digital.
Massa tidak surut meski aparat hadir dalam jumlah besar. Bentrokan pecah terutama saat sejumlah demonstran mencoba melewati pagar menuju Istana Nasional. Polisi menggunakan tameng dan gas air mata, sementara lemparan batu dan botol terjadi dari arah demonstran.
Dalam beberapa menit, suasana berubah menjadi zona konflik. Suara sirene ambulans saling bersahutan. Beberapa polisi terjatuh. Warga sipil pingsan karena sesak napas.
Kemarahan yang mengakar dalam generasi Z
Demo Gen Z Meksiko bukan hanya reaksi instan terhadap satu tragedi. Ini adalah ekspresi kolektif atas akumulasi masalah sosial yang tak kunjung terselesaikan. Kekerasan kartel yang sistemik, korupsi birokrasi, ketimpangan hukum, dan hilangnya kepercayaan terhadap negara menjadi alasan mengapa generasi ini memilih turun ke jalan.
Menurut laporan dari media nasional, lebih dari 30 pejabat publik terbunuh sejak awal tahun. Sebagian besar kasus tak terungkap. Impunitas tumbuh di tengah masyarakat yang sudah kehilangan harapan.
Gen Z tumbuh bersama narasi ketakutan itu. Namun mereka memilih untuk melawan. Bukan lewat pidato panjang atau surat terbuka, tapi lewat demo, video singkat, dan aksi kolektif yang menolak bungkam.
Respons terhadap demo Gen Z Meksiko dan reaksi pemerintah
Pemerintah federal mengeluarkan pernyataan resmi menyusul gelombang demo Gen Z Meksiko. Presiden menyampaikan belasungkawa atas tewasnya wali kota dan berjanji membentuk tim penyelidikan khusus.
Namun pernyataan itu dianggap publik terlalu normatif. Terlebih saat dalam waktu yang sama, aparat menindak demonstran secara keras. Banyak pihak menilai respons negara lebih fokus pada stabilitas politik daripada akar permasalahan.
Media nasional melaporkan adanya kecaman terhadap penggunaan kekuatan berlebihan. Di sejumlah editorial, muncul pertanyaan serius: mengapa suara anak muda justru disambut dengan tameng dan peluru karet?
Demo Gen Z Meksiko, yang awalnya ingin membawa suara damai, kini harus berhadapan dengan sistem yang seolah tak siap menerima kritik.
Masa depan gerakan muda di Meksiko
Banyak yang bertanya: ke mana arah Demo Gen Z Meksiko akan melangkah? Beberapa pengamat menyebut ini bisa menjadi fase baru dalam dinamika demokrasi negara tersebut.
Gerakan ini tidak memiliki struktur organisasi formal. Namun mereka punya narasi kuat, visi yang jelas, dan semangat yang tak mudah dibendung. Mereka menolak dilabeli radikal, tapi juga enggan disebut apatis. Mereka adalah wajah baru perlawanan di Meksiko.
Jika diberikan ruang dialog dan didampingi dengan kebijakan progresif, gelombang ini bisa menjadi kekuatan konstruktif. Namun jika terus ditekan dan dibungkam, potensi radikalisasi dan fragmentasi bisa membayangi.
Jalan di antara harapan dan kekhawatiran
Demo Gen Z Meksiko adalah fenomena sosial yang mencerminkan dinamika baru antara negara dan warganya. Harapan dan kekhawatiran berjalan beriringan.
Di satu sisi, muncul semangat perubahan yang segar dan penuh energi. Di sisi lain, ada risiko benturan lebih luas bila negara gagal mengelola aspirasi tersebut.
Meksiko kini berada di titik krusial. Demo Gen Z Meksiko telah mencatat sejarah. Bukan hanya karena jumlah korbannya, tapi karena generasi muda kini menyatakan: mereka tidak lagi tinggal diam. Mereka menuntut tempat, suara, dan masa depan yang lebih adil.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Global
Baca juga artikel lainnya: Jet Tempur Su-30 Rusia Jatuh, Dua Pilot Dilaporkan Tewas
