December 5, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Banjir Rob di Jakut Sebabkan Kemacetan Lalu Lintas Sejak Pagi

Banjir Rob di Jakut

JAKARTA, incaberita.co.id  —  Banjir Rob di Jakut  kembali terjadi pada Rabu (3/12/2025) dan membuat Jl RE Martadinata tergenang air setinggi 15 hingga 20 cm. Genangan ini muncul akibat naiknya permukaan air laut yang merembet ke kawasan pesisir Jakarta Utara. Kondisi tersebut terpantau sejak pagi hari dan langsung berdampak pada aktivitas masyarakat yang melintas.

Air yang menggenang tampak menutupi sebagian permukaan jalan, terutama titik-titik yang berada di dataran rendah. Meski tidak terlalu tinggi, BanjirRobJakut cukup mengganggu kenyamanan pengendara, terutama pengguna roda dua.

Kendaraan tetap dapat melintas, namun dengan kecepatan terbatas sehingga memicu penumpukan kendaraan di beberapa ruas jalan yang terdampak.

Dampak Banjir Rob di Jakut terhadap Arus Lalu Lintas

Efek nyata dari Banjir Rob di Jakut terlihat pada arus lalu lintas yang menjadi tersendat. Kasat Lantas Jakarta Utara, Kompol Ridha Aditya, menjelaskan bahwa pengendara motor terpaksa mengambil lajur kiri sebagai jalur yang lebih aman dari genangan air.

Mobil dan kendaraan besar bergerak perlahan untuk menghindari cipratan air yang berpotensi mengganggu mesin. Kondisi ini menyebabkan antrean kendaraan memanjang dari arah PLTU menuju pertigaan Rel KA-Stadion JIS.

Banjir Rob di Jakut menambah daftar panjang masalah lalu lintas harian di kawasan pesisir, terutama pada jam sibuk pagi hari.

Kawasan yang Mengalami Genangan di Sekitar RE Martadinata

Genangan akibat Banjir Rob di Jakut melanda jalur utama Jl RE Martadinata. Titik terparah mencakup kawasan antara PLTU hingga pertigaan Rel KA-Stadion JIS. Wilayah ini memang dikenal sebagai salah satu titik rawan genangan ketika terjadi air pasang.

Banjir Rob di Jakut

Sumber Gambar : Detiknews

Kondisi geografis yang berada dekat dengan garis pantai membuatnya mudah terpapar dampak banjir rob. Selain itu, beberapa titik jalan memiliki elevasi rendah sehingga air mudah berkumpul jika terjadi pasang tinggi.

Dengan intensitas rob yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini menjadi fokus pemantauan petugas terkait.

Upaya Penanganan Banjir Rob di Jakut oleh Petugas

Petugas gabungan segera melakukan upaya penanganan setelah BanjirRobJakut dilaporkan. Mobil pompa dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) diterjunkan untuk menyedot air yang menggenang. Proses penyedotan berlangsung cukup cepat dan membuat air perlahan surut.

Selain penyedotan air, petugas juga melakukan pengaturan lalu lintas agar kendaraan dapat bergerak lebih lancar. Koordinasi antara petugas lapangan dan kepolisian membantu mengurai kemacetan yang sempat terjadi.

Penanganan cepat ini membuat Banjir Rob di Jakut tidak berlangsung lama dan arus lalu lintas kembali normal secara bertahap.

Antisipasi Pengendara Saat Kondisi Jalan Tergenang

Banjir Rob di Jakut membuat banyak pengendara berhati-hati saat melintas. Para pengguna roda dua terutama memilih melaju dengan perlahan agar tidak terjatuh akibat jalan licin. Sementara itu, pengendara mobil tampak menjaga jarak untuk menghindari kerusakan kendaraan.

Kendati hanya 20 cm, beberapa pengendara menghindari jalur yang terlalu dalam dan memilih jalur alternatif. Meski demikian, sebagian besar tetap melintasi jalur utama karena tidak ada rute lain yang lebih efisien pada jam sibuk.

Situasi ini menunjukkan bahwa banjir rob tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga menambah beban mental bagi pengguna jalan saat menghadapi perjalanan pagi hari.

Evaluasi Dampak Sosial dan Ekonomi akibat Banjir Rob di Jakut

Selain menimbulkan gangguan lalu lintas, Banjir Rob di Jakut juga memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Banyak warga yang bekerja di sektor informal, seperti pedagang kaki lima dan kurir, terhambat mobilitasnya akibat genangan air. Hal ini mengurangi pendapatan harian mereka karena proses pengantaran barang menjadi lebih lama dan pelanggan cenderung menunda transaksi.

Bagi pelaku usaha di sekitar Jl RE Martadinata, BanjirdiJakut menyebabkan penurunan jumlah pengunjung. Beberapa toko bahkan memilih menutup sementara karena akses masuk yang tergenang dan risiko kerusakan barang. Kondisi ini menunjukkan bahwa dampak rob jauh lebih luas daripada sekadar gangguan jalan raya.

Secara sosial, warga yang tinggal di sekitar area pesisir mengaku semakin khawatir karena kejadian banjir rob terjadi lebih sering dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kekhawatiran ini turut diperkuat oleh perubahan iklim dan penurunan muka tanah yang membuat wilayah pesisir semakin rentan terhadap luapan air laut.

Pentingnya Infrastruktur Pesisir

Kejadian Banjir Rob di Jakut pagi ini menjadi pengingat bahwa kawasan pesisir Jakarta masih rentan terhadap air pasang. Meskipun air cepat surut setelah ditangani petugas, gangguan lalu lintas dan risiko kerusakan kendaraan tetap menjadi perhatian publik.

Perbaikan tanggul, peninggian jalan, dan sistem pompa yang lebih responsif menjadi kunci untuk mengurangi dampak banjir rob. Selama potensi rob masih tinggi, koordinasi lintas instansi harus terus ditingkatkan agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.

Banjir Rob di Jakut memberikan pelajaran bahwa perubahan iklim dan penurunan muka tanah perlu ditangani secara serius demi kenyamanan dan keselamatan warga.

Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang  lokal

Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Mahasiswa Bunuh Diri di Jembatan Suhat dan Fakta di Baliknya

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved