October 24, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Ayah Raline Tertipu Modus WhatsApp, Kerugian Capai Rp 254 Juta

Ayah Raline Tertipu

JAKARTA, incaberita.co.id  —   Kasus Ayah Raline tertipu menjadi perbincangan hangat di publik setelah Rahmat Shah, ayah dari aktris ternama Raline Shah, mengungkapkan dirinya menjadi korban penipuan oleh jaringan pelaku scamming. Penipuan ini dilakukan oleh empat pelaku, termasuk dua narapidana Lapas Tanjung Gusta Medan, dengan kerugian mencapai Rp 254 juta.

Rahmat Shah membagikan kisahnya melalui unggahan di akun Instagram pribadi. Dalam unggahan tersebut, ia menulis pesan peringatan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus penipuan digital yang semakin marak di era teknologi dan kecerdasan buatan (AI). “Di tengah kesibukan sosial dan kegiatan setiap hari, terjadi hal yang aneh tapi nyata. Semoga ini menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk lebih berhati-hati dengan teknologi yang semakin canggih,” tulis Rahmat.

Menurut penyelidikan pihak kepolisian, pelaku menggunakan modus dengan berpura-pura menjadi Raline Shah. Mereka berkomunikasi dengan Rahmat melalui aplikasi WhatsApp dan meminta uang dalam beberapa tahap dengan alasan pribadi.

Modus Penipuan Terungkap, Ayah Raline Tertipu karena Percaya Anak Sendiri

Kasus Ayah Raline tertipu berawal ketika Rahmat menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai putrinya, Raline Shah. Pelaku bernama Muhammad Syarifuddin Lubis (25), yang merupakan tahanan kasus narkotika di Lapas Tanjung Gusta, berperan sebagai pelaku utama. Ia bekerja sama dengan Rizal (34), sesama tahanan, serta dua warga sipil, Indri Permadani (20) dari Langkat dan Tika Handayani (30) dari Medan.

“Pelaku memanipulasi identitas dan berpura-pura menjadi Raline Shah melalui WhatsApp. Mereka meminta uang kepada korban dengan dalih kebutuhan mendesak,” jelas Direktur Reserse Siber Polda Sumut, Kombes Doni Satria Sembiring.

Awalnya, pelaku meminta uang Rp 24 juta dengan alasan mendesak. Tidak lama berselang, pelaku kembali meminta tambahan Rp 42 juta dengan alasan ingin membeli emas. Penipuan berlanjut hingga total kerugian Rahmat Shah mencapai Rp 254 juta. Setelah sadar menjadi korban, Rahmat langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Dalam wawancara dengan media lokal, Doni Satria menegaskan, “Kasus Ayah Raline tertipu ini menunjukkan betapa canggihnya modus kejahatan siber saat ini. Bahkan, pelaku yang berada di balik jeruji pun bisa memanipulasi korban dengan komunikasi digital yang sangat meyakinkan.”

4 Pelaku di Temukan dan Ternyata Seorang Narapidana di Lapas Tanjung Gusta

Rahmat Shah menanggapi kejadian Ayah Raline tertipu ini dengan sikap tenang dan penuh kesadaran. Dalam unggahannya di Instagram, ia menulis, “Semoga dengan terungkapnya kejahatan ini tidak lagi ada yang dirugikan. Kasus ini menjadi pelajaran mahal bagi kita semua untuk berhati-hati dengan adanya IT dan AI yang canggih.”

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang bergerak cepat mengungkap kasus ini. “Saya apresiasi kepada aparat kepolisian yang dengan cepat mengungkap dan menangkap pelaku. Semoga kejadian ini menjadi titik balik bagi masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap pesan digital yang mengatasnamakan keluarga,” ujar Rahmat dalam kutipan wawancara eksklusif dengan Master SolveIt News.

Ayah Raline Tertipu

Sumber Gambar : Merdeka.com

Dalam pernyataan tambahan, Rahmat menekankan pentingnya edukasi publik tentang kejahatan digital. “Saya bukan satu-satunya korban. Banyak orang lain yang tidak melapor karena malu atau takut. Semoga masyarakat tidak lagi mudah tertipu dengan teknologi yang semakin pintar tetapi bisa disalahgunakan,” tambahnya.

Pelajaran Penting dari Kasus Ayah Raline Tertipu, Waspadai Penipuan Digital

Kombes Doni Satria Sembiring menegaskan bahwa kasus Ayah Raline tertipu menjadi peringatan penting bagi masyarakat. “Kami mengimbau agar masyarakat selalu memverifikasi informasi yang diterima, terutama jika berkaitan dengan permintaan uang atau data pribadi melalui pesan digital,” katanya.

Menurut pakar keamanan siber dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Reza Harahap, kasus seperti ini menunjukkan masih rendahnya literasi digital masyarakat. “Kejadian Ayah Raline tertipu adalah refleksi dari lemahnya sistem verifikasi pribadi di dunia digital. Masyarakat perlu membiasakan diri melakukan double check sebelum mentransfer uang, bahkan kepada orang yang dianggap dekat,” jelasnya.

Dr. Reza juga menambahkan bahwa teknologi AI kini bisa meniru gaya bahasa dan bahkan suara seseorang. “Kita tidak boleh lagi mengandalkan intuisi semata. Dalam dunia digital, keamanan adalah tanggung jawab bersama,” katanya menutup wawancara.

Kasus Ayah Raline tertipu menjadi pengingat nyata bahwa di era digital ini, kehati-hatian harus menjadi kebiasaan. Rahmat Shah berharap tidak ada lagi korban serupa, dan masyarakat semakin bijak menggunakan teknologi.

Dampak dan Respons Publik atas Kasus yang Terjadi

Kasus Ayah Raline tertipu juga menuai reaksi luas dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak pengguna internet menyoroti bagaimana kejahatan siber kini bisa menyasar siapa saja, bahkan tokoh publik sekelas Rahmat Shah. Sejumlah warganet menyatakan keprihatinan mendalam dan menyerukan peningkatan literasi digital agar masyarakat lebih tanggap menghadapi modus serupa.

Pengamat komunikasi digital, Nanda Prasetyo, mengatakan, “Kasus ini menggugah kesadaran publik bahwa kepercayaan keluarga pun bisa dimanfaatkan penjahat digital. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, bukan sekadar percaya pada nama dan foto profil.”

Beberapa influencer juga mengajak para pengikutnya untuk lebih berhati-hati dan memverifikasi setiap pesan yang meminta uang atau data pribadi. Mereka menyebut kasus ini sebagai ‘wake-up call’ penting di era digital.

Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita lokal

Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Kasus Judol Vienna dan Respons Mengejutkan di Pengadilan!

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved