Banjir Besar di Thailand dan Hujan Terdahsyat dalam 300 Tahun Terakhir
JAKARTA, incaberita.co.id — Banjir Besar di Thailand menjadi sorotan dunia setelah otoritas setempat melaporkan salah satu bencana banjir terparah sepanjang sejarah negara itu. Wilayah selatan Thailand, khususnya Kota Hat Yai di Provinsi Songkhla, mengalami curah hujan ekstrem hingga 335 milimeter hanya dalam sehari. Otoritas Irigasi Kerajaan menyebut kejadian ini sebagai hujan terderas dalam 300 tahun.
Kondisi tersebut menyebabkan meluapnya berbagai aliran sungai dan merendam seluruh kawasan pusat perdagangan dan transportasi di Hat Yai. Banjir Besar di Thailand ini menciptakan kondisi darurat di banyak provinsi selatan. Warga harus dievakuasi karena air mulai naik dengan cepat dan masuk ke pemukiman.
Tingginya curah hujan ini diperkirakan menjadi kejadian langka yang hanya terjadi sekali dalam tiga abad, sehingga infrastruktur lokal tidak mampu menahan derasnya debit air yang menerjang. Akibatnya, banjir menyebar luas dan merendam ribuan rumah.
Dampak Banjir Besar di Thailand Terhadap Kota Hat Yai
Kota Hat Yai menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak BanjirBesardiThailand. Ketinggian air mencapai 2,5 meter dan membuat sebagian besar rumah terendam hingga setengah bangunan. Jalan-jalan utama berubah menjadi sungai besar yang hanya bisa dilalui perahu.
Foto-foto yang beredar menunjukkan kru darurat menyelamatkan warga menggunakan perahu dan mengirimkan bantuan ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. Aktivitas ekonomi lumpuh total karena pusat perdagangan dan transportasi Hat Yai tidak dapat beroperasi.
Banjir Besar di Thailand di wilayah ini menimbulkan kerusakan fisik besar, termasuk rusaknya kendaraan, terendamnya fasilitas publik, dan hancurnya jaringan listrik di beberapa titik. Upaya evakuasi dilakukan siang dan malam bagi warga yang terjebak.
Korban Jiwa dan Dampak Kemanusiaan dari Banjir Besar di Thailand
Banjir Besar di Thailand telah merenggut setidaknya 33 korban jiwa dalam waktu singkat. Provinsi-provinsi di wilayah selatan menjadi yang paling terdampak dengan beragam penyebab kematian seperti terseret arus, tenggelam, tersengat listrik, hingga tanah longsor.

Sumber Gambar : Ceknricek.com
Juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat, menyatakan korban berasal dari tujuh provinsi. Kesigapan aparat dan relawan sangat dibutuhkan untuk mengevakuasi warga, terutama yang berada di daerah terpencil.
Selain korban jiwa, ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat penampungan sementara. BanjirBesardiThailand ini memperlihatkan betapa besarnya risiko bencana hidrometeorologi yang dipicu perubahan cuaca ekstrem.
Upaya Evakuasi dan Keterlibatan Militer dalam Penanganan Banjir
Dalam penanganan Banjir Besar di Thailand, militer mengerahkan armada yang cukup besar untuk membantu proses penyelamatan. Sedikitnya 200 perahu, 20 helikopter, dan sebuah kapal induk dikerahkan untuk membantu evakuasi warga dan mengangkut logistik.
Operasi penyelamatan dilakukan di berbagai titik terdampak, terutama wilayah yang paling sulit dijangkau. Helikopter digunakan untuk mengevakuasi warga dari atap rumah dan lokasi yang terisolasi oleh derasnya arus banjir.
Selain itu, kapal induk Thailand ditempatkan sebagai pusat komando darurat untuk mempermudah distribusi bantuan ke berbagai daerah yang terdampak parah. Upaya besar ini menjadi salah satu operasi penyelamatan terbesar yang dilakukan sepanjang sejarah bencana di Thailand.
Pengaruh Regional Menyebar Hingga Malaysia
Banjir Besar di Thailand ternyata berdampak hingga ke negara tetangga, Malaysia. Wilayah Kelantan menjadi lokasi paling terdampak dengan lebih dari 27.000 warga terpaksa mengungsi. Air yang meluap dari wilayah perbatasan Thailand menyebabkan banjir meluas ke kawasan utara Malaysia.
Di Kelantan, satu korban jiwa dilaporkan meninggal akibat dampak banjir. Pemerintah Malaysia juga melakukan evakuasi besar-besaran dan mendirikan ratusan pos penampungan bagi warga yang terdampak.
Hal ini menunjukkan bahwa Banjir Besar di Thailand tidak hanya menjadi masalah domestik, tetapi juga mempengaruhi stabilitas dan keselamatan warga di negara-negara sekitar. Cuaca ekstrem di kawasan Asia Tenggara menunjukkan peningkatan risiko bencana regional.
Analisis Penyebab Ilmiah di Balik Banjir Besar di Thailand
Banjir Besar di Thailand tidak hanya berasal dari hujan ekstrem, tetapi juga dari kondisi geografis wilayah selatan yang dikelilingi pegunungan dan lembah. Struktur topografi ini membuat air dengan cepat mengalir ke dataran rendah seperti Hat Yai, sehingga potensi banjir meningkat tajam ketika curah hujan mencapai level ekstrem.
Para ahli meteorologi juga menilai bahwa fenomena cuaca global seperti La Nina dan pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik turut memperparah intensitas hujan. Kombinasi faktor alam tersebut membuat BanjirBesardiThailand menjadi bencana hidrometeorologi yang sulit diprediksi.
Penelitian lebih lanjut tengah dilakukan oleh Badan Meteorologi Thailand untuk mengidentifikasi pola cuaca ekstrem yang mungkin kembali terjadi dalam beberapa tahun mendatang. Hasil penelitian ini penting sebagai dasar mitigasi bencana nasional.
Respons Pemerintah Thailand Terhadap Dampak Berkelanjutan
Pemerintah Thailand kini fokus memperkuat sistem penanggulangan pasca Banjir Besar di Thailand. Sejumlah langkah prioritas disusun untuk memastikan pemulihan berjalan efektif, mulai dari rehabilitasi rumah warga hingga penyediaan bantuan logistik jangka panjang.
Program pemulihan mencakup penyediaan perahu tambahan, pembenahan jaringan listrik, pemulihan infrastruktur jalan, serta pembangunan tanggul darurat untuk mencegah banjir susulan. Dukungan psikososial untuk korban terdampak juga menjadi bagian dari program pemerintah.
Selain itu, pemerintah menyusun rencana jangka panjang berupa pembangunan kanal pemecah banjir dan perluasan sistem drainase modern di kota-kota rawan seperti Hat Yai.
Kesimpulan
Banjir Besar di Thailand menjadi peristiwa penting yang menunjukkan betapa rentannya wilayah Asia Tenggara terhadap bencana cuaca ekstrem. Dengan curah hujan tertinggi dalam 300 tahun, infrastruktur dan sistem peringatan dini kewalahan menghadapi skala bencana.
Dampak kemanusiaan yang besar, kerusakan fisik, serta efek lintas negara menjadi alarm bagi pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim. BanjirBesardiThailand menjadi pengingat bahwa adaptasi dan mitigasi bencana harus menjadi prioritas utama.
Langkah-langkah penguatan infrastruktur, penataan tata ruang, serta peningkatan sistem peringatan dini menjadi kunci guna mengurangi dampak bencana di masa depan.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang global
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai 2 Anggota TNI Hanyut Saat Evakuasi Banjir di Tapanuli Selatan
