2 Anggota TNI Hanyut Saat Evakuasi Banjir di Tapanuli Selatan
TAPANULI, incaberita.co.id – Peristiwa 2 Anggota TNI Hanyut terjadi ketika empat prajurit diturunkan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Musibah banjir tersebut terjadi akibat debit air sungai yang meningkat drastis sejak pagi hingga menjelang siang.
Pada pukul 10.00 WIB, empat personel TNI yang ikut mengevakuasi warga tiba-tiba diterjang arus deras. Situasi berubah cepat ketika air naik mendadak, menyebabkan dua di antara mereka, yakni Sertu Nelwan Abdi Negara dan Serda Dame Ginting, terseret arus.
Insiden 2 Anggota TNI Hanyut ini langsung menjadi perhatian warga dan aparat setempat, mengingat kondisi arus yang sangat kuat dan medan yang sulit dijangkau. Tim gabungan segera diturunkan untuk melakukan pencarian intensif.
Kondisi Medan dan Tantangan Evakuasi
Saat kejadian 2 Anggota TNI Hanyut, debit air sungai naik secara tiba-tiba akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Batang Toru. Kondisi medan di Desa Garoga yang berbukit dan dikelilingi aliran sungai membuat proses evakuasi sangat berbahaya.
Prajurit yang bertugas semula mencoba membuka jalur aman bagi warga untuk berpindah ke lokasi yang lebih tinggi. Namun derasnya air tiba-tiba menyeret dua anggota TNI tersebut hingga terbawa beberapa meter dari lokasi awal.
Kondisi banjir juga menyulitkan tim evakuasi karena banyak titik aliran air yang berubah arus. Situasi ini menambah tantangan bagi tim penyelamat saat melakukan pencarian dua prajurit yang hanyut.
Proses Pencarian Intensif 2 Anggota TNI Hanyut
Setelah kabar 2 Anggota TNI Hanyut tersebar, tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan warga sekitar segera melakukan operasi pencarian. Pencarian dilakukan dengan menyisir sepanjang aliran sungai dan wilayah sekitar Desa Garoga.
Pencarian dilakukan dengan metode pemantauan jalur air, pemeriksaan titik-titik cekung, serta koordinasi dengan desa-desa terdekat. Proses tersebut berlangsung intensif karena situasi banjir masih berlangsung dan arus air tetap kuat.

Sumber Gambar : Hidrologi.net
Upaya pencarian kemudian membuahkan hasil ketika salah satu anggota, Sertu Nelwan, ditemukan selamat pada pukul 16.35 WIB. Ia berhasil bertahan meski terseret arus cukup jauh dari lokasi awal.
2 Prajurit yang Berhasil di Temukan Selamat
Kabar baik muncul beberapa jam setelah pencarian ketika satu per satu prajurit ditemukan dalam kondisi selamat. Setelah Sertu Nelwan ditemukan, tim kembali melanjutkan pencarian Serda Dame Ginting.
Serda Dame akhirnya ditemukan pada pukul 19.30 WIB di Desa Batu Horing, Kecamatan Batang Toru. Ia diduga terseret arus beberapa meter sebelum akhirnya mencapai tempat yang lebih tinggi dan ditolong warga setempat.
Penemuan ini membawa kelegaan bagi keluarga, warga, dan seluruh tim evakuasi yang sejak siang terus berupaya menemukan kedua prajurit tersebut. Insiden 2 Anggota TNI Hanyut berakhir dengan kabar positif setelah keduanya dipastikan selamat.
Peran Warga dalam Proses Evakuasi dan Pencarian 2 Anggota TNI Hanyut
Kasus 2 Anggota TNI Hanyut memperlihatkan kuatnya solidaritas warga dan aparat dalam kondisi darurat. Banyak warga ikut membantu proses pencarian sejak awal, terutama di titik-titik rawan yang sulit dijangkau tim resmi.
Warga memberikan informasi mengenai arus sungai, kondisi lokasi, serta membantu menyisir daerah-daerah yang mungkin menjadi tempat terdamparnya kedua prajurit tersebut. Tanpa peran warga, proses pencarian bisa memakan waktu lebih lama.
Kolaborasi antara warga dan aparat menjadi faktor penting dalam keberhasilan menemukan kedua prajurit dalam keadaan selamat.
Dampak Psikologis dan Fisik Bagi Tim Evakuasi
Insiden 2 Anggota TNI Hanyut tidak hanya menghadirkan tantangan fisik, tetapi juga tekanan psikologis bagi para personel yang terlibat dalam evakuasi. Dua prajurit yang terseret arus mengaku merasakan situasi yang sangat menegangkan ketika mereka berusaha bertahan di tengah derasnya aliran air. Kondisi banjir yang berubah drastis membuat mereka harus mengambil keputusan cepat agar tetap berada di posisi aman.
Selain itu, tim evakuasi yang mengetahui hilangnya dua rekan mereka juga mengalami tekanan mental cukup besar. Mereka harus bekerja cepat di tengah hujan, arus kuat, dan kondisi medan sulit. Namun berkat profesionalisme dan kesigapan seluruh personel, pencarian dapat dilakukan secara terstruktur dan tanpa menambah korban jiwa.
Situasi ini menjadi momentum bagi aparat dan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan pelatihan dan kesiapan menghadapi bencana, termasuk simulasi arus banjir ekstrem dan strategi bertahan hidup.
Evaluasi Prosedur Evakuasi Setelah 2 Anggota TNI Hanyut
Setelah insiden 2 Anggota TNI Hanyut, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur evakuasi di wilayah rawan banjir. Prosedur standar operasional (SOP) terkait penggunaan alat keselamatan, identifikasi jalur aman, hingga komunikasi radio di lapangan menjadi perhatian utama agar kejadian serupa dapat diminimalkan.
Beberapa pengamat kebencanaan juga menilai bahwa evakuasi di kawasan sungai seperti Batang Toru harus melibatkan teknologi pemantauan debit air secara real-time. Sistem peringatan dini yang terintegrasi dengan aparat desa dan tim gabungan dapat membantu menghindari bahaya mendadak di lapangan.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bahwa respons cepat harus dibarengi dengan mitigasi yang matang, termasuk kesiapan alat pelindung seperti tali pengaman, pelampung, dan kemampuan navigasi medan ekstrem.
Kesimpulan
Insiden 2 Anggota TNI Hanyut menjadi pengingat bahwa bencana alam di wilayah rawan membutuhkan kewaspadaan tinggi dari seluruh tim penyelamat. Meski situasi sangat berbahaya, dedikasi anggota TNI dalam menyelamatkan warga tetap menjadi prioritas utama.
Peristiwa ini juga menunjukkan pentingnya kesiapan peralatan dan manajemen risiko dalam proses evakuasi banjir. Dengan kondisi alam yang tidak terduga, koordinasi cepat dan tepat sangat diperlukan.
Meski sempat dinyatakan hilang, kedua prajurit akhirnya ditemukan selamat berkat kerja keras tim gabungan. Insiden 2 Anggota TNI Hanyut ini meninggalkan pelajaran penting mengenai keberanian, solidaritas, dan profesionalisme aparat di lapangan.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang lokal
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Program TORA dan Upaya Pemerintah Hapus Kemiskinan Ekstrem
