Turis China Tewas di Bali akibat Dugaan Keracunan di Hotel Canggu
BALI, incaberita.co.id – Insiden turis China tewas di sebuah hostel murah di kawasan Canggu kembali mengguncang dunia pariwisata Bali. Korban yang diketahui bernama Deqing Zhuoga, wisatawan berusia dua puluhan, dinyatakan meninggal setelah mengalami gejala keracunan parah pada 1 hingga 2 September 2025. Kasus tragis ini tidak hanya menyangkut hilangnya nyawa seorang wisatawan muda, tetapi juga mengungkap pertanyaan besar mengenai standar keselamatan dan kelayakan hostel yang banyak dipilih backpacker dari berbagai negara. Sejumlah media nasional seperti Kompas, CNN Indonesia, dan Tempo menyoroti insiden turis China tewas tersebut karena kronologinya dinilai janggal sejak laporan pertama dirilis.
Kisah meninggalnya turis China ini langsung menyita perhatian publik, terutama karena terjadi di salah satu pusat wisata paling populer di Indonesia. Bali selama ini dikenal berkat pantai indah, keramahan masyarakat, serta pengalaman wisata budaya yang kuat. Namun, kejadian seperti ini seolah menjadi tamparan keras bahwa sektor pariwisata masih memiliki celah pengawasan yang perlu diperbaiki secara serius.
Insiden ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi wisatawan yang mengandalkan penginapan murah untuk menekan biaya perjalanan. Sebagian orang berpendapat bahwa liburan hemat tidak semestinya membuat pengunjung mempertaruhkan keselamatan. Ada juga yang memahami bahwa hostel memang memiliki risiko tertentu karena fasilitasnya sederhana. Namun, apa pun sudut pandangnya, fakta bahwa turis China tewas setelah mengalami gejala keracunan tetap menjadi alarm keras bagi pengelola akomodasi.
Artikel ini membahas kronologi, dugaan penyebab, hingga analisis tentang apa yang harus diperbaiki agar tragedi turis China tewas di Bali tidak terulang.
Gambaran umum insiden turis China tewas di Canggu

Sumber gambar : denpasar.kompas.com
Kematian turis China di sebuah hostel kawasan Canggu berawal dari keluhan kesehatan yang muncul secara mendadak. Beberapa saksi mata yang diwawancarai media nasional menceritakan bahwa Deqing Zhuoga mengalami muntah hebat, tubuh melemah, serta pusing sebelum akhirnya dibawa ke fasilitas medis terdekat. Dokter yang menangani sempat memberikan indikasi bahwa gejalanya mirip keracunan, sehingga kasus langsung masuk tahap penyelidikan.
Hostel tempat korban menginap dikenal sebagai penginapan populer bagi backpacker dari Asia Timur dan Eropa. Tarifnya murah, fasilitasnya sederhana, dan suasana sosialnya terkenal ramah. Namun, di balik kenyamanan tersebut, mulai muncul catatan tentang kebersihan dan prosedur keamanan yang kini diperiksa kembali.
Seorang tamu lain yang kebetulan menginap di hostel tersebut mengaku merasakan gejala aneh setelah makan di dapur komunal. Cerita yang muncul di laporan media ini kini menjadi bagian dari penyelidikan penyebab turis China tewas tersebut.
Ada pula anekdot dari seorang wisatawan Australia yang pernah menginap di hostel berbeda, namun dengan karakteristik serupa. Ia bercerita bahwa suatu malam listrik di hostel mati karena korsleting kulkas bersama yang jarang dirawat. Situasinya sempat lucu karena semua orang menggunakan senter ponsel sambil tertawa. Namun, setelah kejadian itu, mereka menyadari bahwa penginapan murah memang cukup rentan terhadap masalah teknis sederhana. Anekdot seperti ini biasanya hanya sekadar cerita ringan, tetapi pada insiden kali ini, situasinya jauh lebih serius.
Kronologi kejadian menurut media dan penyelidikan awal
Berdasarkan laporan media Indonesia yang kredibel, kronologi kematian turis China ini berawal dari laporan beberapa tamu yang mengalami gejala keracunan hampir bersamaan. Korban disebut sempat meminta pertolongan karena merasa tubuhnya tidak normal. Kondisi fisiknya menurun drastis hingga tidak responsif saat petugas medis tiba.
Kepolisian setempat menyampaikan bahwa dugaan awal penyebab turis China tewas mengarah pada makanan atau minuman yang kemungkinan terkontaminasi. Meski begitu, penyidik tidak menutup kemungkinan adanya paparan zat kimia setelah beberapa tamu menyebut adanya proses fumigasi atau pembersihan ruangan beberapa hari sebelum insiden.
Yang memperkuat dugaan keracunan massal adalah fakta bahwa beberapa tamu lain ikut dilarikan ke rumah sakit, meski gejala mereka bervariasi. Ada yang hanya mual, sementara lainnya membutuhkan perawatan intensif.
Dugaan penyebab turis China tewas dan perdebatan publik
Penyebab utama turis China tewas ini masih menjadi perdebatan publik. Pemeriksaan medis lanjutan dilakukan, namun hasil resmi belum diumumkan karena menunggu laporan laboratorium lengkap. Keracunan bisa disebabkan banyak hal, mulai dari bakteri makanan sampai paparan bahan kimia pembersih.
Publik mempertanyakan apakah hostel tersebut menerapkan standar kebersihan memadai. Beberapa informasi yang beredar menyebut kemungkinan adanya penggunaan bahan fumigasi untuk mengatasi hama. Jika benar, perlu diperiksa apakah penyimpanannya aman, apakah ruangan memiliki ventilasi memadai, serta apakah tamu sudah diinformasikan.
Komunitas wisatawan yang pernah menginap di hostel murah di Bali menyoroti kebersihan dapur komunal. Lemari pendingin bersama sering diisi berbagai makanan tanpa label. Peralatan masak hanya dibersihkan sekadarnya. Kondisi seperti ini bisa meningkatkan risiko kontaminasi silang dan menjadi salah satu penyebab keracunan.
Diskusi publik di media sosial juga mempertanyakan kurangnya edukasi keamanan pangan di penginapan kecil. Insiden turis China tewas memperlihatkan bahwa celah kecil dalam pengelolaan dapat berdampak fatal.
Dampak tewasnya turis China terhadap citra pariwisata Bali
Bali telah lama membangun reputasi sebagai destinasi aman, indah, dan ramah. Namun, setiap insiden serius yang melibatkan keselamatan wisatawan pasti berdampak pada kepercayaan wisatawan global.
Pengamat pariwisata menilai bahwa kasus turis China tewas ini perlu ditangani secara transparan. Pemerintah dan pelaku usaha harus memperkuat edukasi serta memastikan penginapan skala kecil memenuhi standar kebersihan yang diperlukan.
Keamanan wisata kini menjadi faktor penting bagi wisatawan generasi muda. Mereka mencari destinasi indah, namun juga ingin jaminan bahwa fasilitas dasar dikelola dengan baik.
Analisis standar keamanan hostel murah setelah turis China tewas
Hostel murah menawarkan pengalaman sosial yang menarik, tetapi juga memiliki risiko karena fasilitasnya digunakan bersama. Dapur komunal, kamar dormitori, hingga sirkulasi udara harus dikelola baik agar tidak menjadi sumber kontaminasi.
Pengelola hostel perlu memiliki pedoman operasi ketat. Penyimpanan bahan makanan harus jelas, jadwal pembersihan harus konsisten, dan penggunaan bahan kimia harus mengikuti standar. Kelalaian kecil bisa berujung pada insiden besar seperti meninggalnya turis China ini.
Inspeksi rutin dari pemerintah penting, terutama pada penginapan berbiaya rendah. Banyak pihak menyarankan sertifikasi kebersihan sebagai syarat utama bagi hostel untuk beroperasi.
Tanggapan keluarga korban dan pihak otoritas
Media nasional melaporkan bahwa keluarga Deqing Zhuoga meminta penyelidikan menyeluruh. Mereka berharap tidak ada wisatawan lain yang mengalami nasib serupa.
Kepolisian serta dinas kesehatan setempat sudah mengambil sampel bahan makanan, cairan, dan barang-barang di hostel untuk dianalisis. Langkah ini dinilai penting untuk mencari penyebab turis China tewas di Canggu.
Pihak hostel menyampaikan belasungkawa. Namun, sebagian publik menilai tanggapan mereka kurang transparan karena minimnya informasi terkait kejadian sebelum insiden.
Pelajaran bagi wisatawan global setelah insiden turis China tewas
Insiden ini mengingatkan wisatawan untuk tidak mengabaikan aspek keselamatan ketika memilih penginapan murah. Membaca ulasan terbaru, memperhatikan kebersihan dapur komunal, dan memastikan ventilasi ruangan sangat penting.
Jika tubuh menunjukkan gejala mencurigakan seperti muntah hebat, segera mencari bantuan medis tanpa menunda.
Harapan terhadap perbaikan industri wisata Bali
Tragedi turis China tewas ini diharapkan menjadi momentum evaluasi besar bagi penginapan kecil. Pelatihan kebersihan, sertifikasi kelayakan, hingga inspeksi berkala harus diperkuat agar wisatawan merasa aman.
Keindahan Bali tidak berubah, tetapi kepercayaan wisatawan harus terus dijaga. Kejadian ini memang menyedihkan, tetapi dapat menjadi awal perbaikan sistem pariwisata yang lebih aman dan profesional.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Global
Baca juga artikel lainnya: MBS Akui Pembunuhan Khashoggi Sebagai Kesalahan Besar Kerajaan Saudi
