November 7, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Produksi Pabrik Lotte: Langkah Strategis Kurangi Impor Petrokimia

Produksi Pabrik Lotte

JAKARTA, incaberita.co.id  —   Indonesia mencatat tonggak baru dalam sektor industri kimia dengan dimulainya Produksi Pabrik Lotte di Cilegon, Banten. Pabrik yang dioperasikan oleh PT Lotte Chemical Indonesia ini diharapkan menjadi pengubah arah ekonomi nasional melalui pengurangan impor bahan baku petrokimia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa 70% hasil produksi pabrik tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Selama ini kita selalu mengimpor bahan petrokimia untuk kebutuhan industri. Dengan hadirnya pabrik ini, Indonesia akan lebih mandiri. 70% produk akan menjadi substitusi impor dan 30% diekspor,” kata Bahlil dalam peresmian pabrik, Kamis (6/11/2025).

Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat ketahanan industri dalam negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap impor. Kehadiran Produksi Pabrik Lotte juga diharapkan mampu menekan defisit neraca perdagangan di sektor petrokimia yang selama ini membebani perekonomian.

Skala Produksi Pabrik Lotte yang Impresif

Menurut data yang disampaikan Bahlil, Produksi Pabrik Lotte mampu mencapai penjualan hingga US$ 2 miliar per tahun. Dengan 70% produk diserap pasar domestik, artinya sekitar US$ 1,4 hingga 1,5 miliar uang akan berputar di Indonesia. “Nilainya besar sekali, revenue per tahun US$ 2 miliar. US$ 1,4-1,5 miliar berputar di sini, sisanya ekspor,” ujarnya.

Produksi yang dihasilkan meliputi berbagai produk penting seperti ethylene, propylene, mixed C4, pyrolysis gasoline, hidrogen, plastik high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE), polypropylene, butadin, dan BTX. Produk-produk tersebut merupakan bahan dasar bagi industri plastik, otomotif, medis, serta produk rumah tangga.

Dengan kapasitas produksi besar, Produksi Pabrik Lotte diperkirakan mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan bahan baku industri nasional. Ini memberikan efek domino positif terhadap sektor hilir, termasuk industri manufaktur dan konsumsi.

Detail Kapasitas dan Bahan Baku Produksi

Pabrik ini membutuhkan bahan baku nafta sekitar 3,2 juta ton per tahun serta campuran LPG hingga 50%. Dari bahan baku tersebut, Produksi Pabrik Lotte mampu menghasilkan ethylene sebanyak 1 juta ton per tahun, propylene 520 ribu ton, dan mixed C4 sekitar 320 ribu ton per tahun.

Selain itu, terdapat hasil lain seperti pyrolysis gasoline sebesar 675 ribu ton per tahun, fuel oil 26 ribu ton, dan hidrogen hingga 45 ribu ton. Untuk produk plastik, kapasitas produksi mencapai HDPE 250 ribu ton, LDPE 200 ribu ton, polypropylene 350 ribu ton, butadin 140 ribu ton, dan BTX 400 ribu ton per tahun.

Angka-angka ini menunjukkan skala besar operasi yang dilakukan oleh Produksi Pabrik Lotte sebagai salah satu fasilitas petrokimia terbesar di Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi tersebut, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain penting di industri petrokimia global.

Kolaborasi Pemerintah dan Investasi Dari Korea

Pabrik yang berdiri di atas lahan lebih dari 100 hektare ini merupakan hasil kerja sama antara Lotte Chemical Corporation Korea Selatan dan PT Lotte Chemical Indonesia. Total investasi proyek Produksi Pabrik Lotte mencapai lebih dari US$ 3,9 miliar, menjadikannya salah satu investasi asing terbesar di sektor petrokimia nasional.

Produksi Pabrik Lotte

Sumber Gambar : DelikAsia.com

Menteri Bahlil menyebut bahwa proyek ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menarik investasi berkualitas tinggi. “Kita tidak hanya mencari investor, tapi mitra pembangunan jangka panjang. Lotte sudah terbukti berkontribusi bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Selain memberikan manfaat ekonomi langsung, proyek ini juga membuka lebih dari 15.000 lapangan kerja baru selama masa konstruksi dan sekitar 1.000 tenaga kerja tetap setelah beroperasi penuh.

Dampak Ekonomi dari Produksi Pabrik Lotte

Kehadiran Produksi Pabrik Lotte tidak hanya memberikan dampak industri, tetapi juga ekonomi secara menyeluruh. Dengan 70% produk dipasarkan di dalam negeri, perputaran ekonomi lokal meningkat tajam. Industri kecil dan menengah yang membutuhkan bahan baku plastik kini dapat mengakses pasokan dengan harga lebih kompetitif.

Bahlil menilai proyek ini sebagai bukti nyata sinergi antara pemerintah dan investor asing dalam mendorong industrialisasi di Indonesia. “Kita ingin ekonomi nasional tumbuh dari kekuatan industri dalam negeri, bukan dari impor. Produksi Pabrik Lotte adalah contoh konkret kemandirian ekonomi,” tegasnya.

Analis industri dari Lembaga Riset Ekonomi Indonesia, Trias Mahendra, menambahkan bahwa kehadiran pabrik ini dapat menurunkan biaya logistik hingga 20%. “Jika produksi petrokimia dilakukan di dalam negeri, maka biaya transportasi dan bea impor otomatis berkurang. Efeknya sangat signifikan bagi pelaku industri,” ujarnya.

Teknologi dan Inovasi di Balik Produksi Pabrik Lotte

Produksi Pabrik Lotte mengadopsi teknologi mutakhir dari Korea Selatan untuk memastikan efisiensi energi dan ramah lingkungan. Sistem pengolahan limbah cair dan gas disesuaikan dengan standar internasional agar emisi karbon tetap terkendali.

Selain itu, pabrik ini juga memanfaatkan teknologi daur ulang termal yang memungkinkan pemulihan energi dari sisa proses produksi. “Kami ingin menjadikan pabrik ini bukan hanya pusat produksi, tapi juga pusat inovasi hijau,” ujar salah satu perwakilan manajemen PT Lotte Chemical Indonesia.

Teknologi ini juga mendukung program pemerintah dalam mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 31% pada tahun 2030. Produksi Pabrik Lotte pun berperan dalam menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan dan berorientasi lingkungan.

Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan

Meski dampaknya besar, keberlanjutan Produksi Pabrik Lotte tetap memerlukan pengawasan dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah. Tantangan utama terletak pada kestabilan pasokan bahan baku dan harga energi yang fluktuatif.

Namun, Bahlil optimistis bahwa keberadaan pabrik ini akan memperkuat fondasi industri nasional. “Selama kita terus menjaga kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta, saya yakin Indonesia bisa menjadi pemain utama di sektor petrokimia Asia,” ujarnya.

Ke depan, pemerintah berencana memperluas proyek hilirisasi di sektor petrokimia agar nilai tambah industri semakin besar. Produksi Pabrik Lotte menjadi langkah awal menuju era baru kemandirian industri nasional.

Kesimpulan: Proyek Produksi Pabrik Lotte menandai momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat industri petrokimia dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Dengan dukungan teknologi modern, investasi besar, dan dampak ekonomi luas, pabrik ini menjadi simbol transformasi industri nasional menuju masa depan yang mandiri dan berdaya saing global.

Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita  lokal

Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Kasus PEN Situbondo — KPK Tetapkan Dua Tersangka Korupsi

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved