October 24, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Perkuat Komitmen ESG: Strategi Baru Dunia Bisnis Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Ini Rahasia Kenapa Perusahaan Besar Kini Gila-Gilaan Perkuat ESG!

Jakarta, incaberita.co.id – Beberapa tahun terakhir, istilah ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi pusat perhatian global.
Konsep ini tidak lagi sekadar jargon korporasi, tetapi kini menjadi tolok ukur utama keberlanjutan dan reputasi bisnis.

Perusahaan di berbagai sektor berlomba untuk Perkuat Komitmen ESG, bukan hanya demi citra baik, tapi juga karena pasar, investor, dan konsumen menuntutnya.
Mereka ingin bertransaksi dengan entitas yang peduli terhadap bumi, masyarakat, dan tata kelola yang bersih.

Laporan dari PwC bahkan menyebut bahwa lebih dari 75% investor global kini mempertimbangkan aspek ESG sebelum menanamkan modal.
Artinya, perusahaan yang tidak menyesuaikan diri akan kehilangan daya saing dalam jangka panjang.

“Bisnis yang tidak beradaptasi dengan prinsip keberlanjutan pada akhirnya akan ditinggalkan oleh pasar,” ujar seorang analis ekonomi di Jakarta.

Dari sinilah muncul urgensi untuk memperkuat komitmen ESG — bukan sebagai tren, tapi sebagai strategi bertahan hidup di masa depan.

Apa Itu ESG dan Mengapa Harus Diperkuat

Image Source: Koran Timor

Sebelum membahas bagaimana memperkuatnya, penting memahami tiga pilar utama ESG:

1. Environmental (Lingkungan)

Aspek ini menilai bagaimana perusahaan mengelola dampaknya terhadap lingkungan.
Termasuk di dalamnya penggunaan energi bersih, pengelolaan limbah, pengurangan emisi karbon, hingga konservasi sumber daya alam.

Contoh nyata adalah perusahaan energi di Indonesia yang mulai beralih ke pembangkit listrik tenaga surya dan angin, sejalan dengan komitmen menuju net zero emission pada 2060.

2. Social (Sosial)

Fokusnya pada tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan, komunitas, dan konsumen.
Mulai dari praktik kerja yang adil, keselamatan kerja, hingga kontribusi terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai contoh, banyak perusahaan di sektor teknologi kini menjalankan program pelatihan digital untuk masyarakat desa, membantu pemerataan literasi digital nasional.

3. Governance (Tata Kelola)

Pilar ini menilai sejauh mana perusahaan menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas.
Tata kelola yang buruk bisa menghancurkan reputasi seketika — sebagaimana terlihat dalam berbagai kasus manipulasi laporan keuangan global.

Dengan memperkuat ketiga aspek ini, perusahaan tidak hanya meningkatkan citra positif, tetapi juga membangun pondasi bisnis yang berkelanjutan dan dipercaya publik.

Strategi Perusahaan dalam Memperkuat Komitmen ESG

Menerapkan ESG bukan sekadar menandatangani komitmen di atas kertas.
Dibutuhkan strategi yang konkret dan terukur agar prinsip keberlanjutan benar-benar terwujud.

1. Integrasi ESG dalam Strategi Bisnis

Perusahaan perlu memasukkan ESG ke dalam visi, misi, dan operasionalnya.
Mulai dari rantai pasok, kebijakan HR, hingga inovasi produk, semua harus memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan sosial.

Contoh: perusahaan ritel yang mengganti semua kemasan plastik dengan bahan daur ulang sambil melibatkan UMKM lokal dalam produksi.

2. Transparansi dan Pelaporan ESG

Publik dan investor ingin tahu sejauh mana perusahaan menerapkan komitmen keberlanjutan.
Karena itu, laporan keberlanjutan (sustainability report) menjadi instrumen penting untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas.

Bursa Efek Indonesia bahkan mewajibkan emiten untuk menerbitkan laporan ESG sebagai bagian dari laporan tahunan.

3. Penerapan Teknologi Hijau

Inovasi menjadi ujung tombak keberhasilan ESG.
Penggunaan energi terbarukan, sistem digitalisasi yang efisien, hingga smart monitoring emisi karbon membantu perusahaan mengurangi jejak ekologisnya.

4. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Keberhasilan ESG tidak bisa dicapai sendirian.
Perusahaan perlu berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi, dan komunitas dalam menciptakan proyek sosial dan lingkungan yang berdampak nyata.

5. Investasi pada Human Capital

SDM adalah aset utama keberlanjutan.
Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja inklusif, mendukung kesetaraan gender, dan memberikan peluang pengembangan karier yang adil.

Dengan strategi ini, komitmen ESG bukan lagi sekadar slogan, tetapi menjadi DNA perusahaan modern.

ESG di Indonesia — Antara Tantangan dan Peluang

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi hijau, tetapi masih menghadapi sejumlah tantangan.

Tantangan:

  • Kurangnya standar ESG nasional yang seragam.
    Banyak perusahaan masih bingung mengukur kinerja keberlanjutan karena belum ada pedoman tunggal.

  • Biaya investasi tinggi.
    Implementasi energi hijau dan sistem pelaporan ESG memerlukan modal besar di awal.

  • Kesadaran yang belum merata.
    UMKM dan sektor non-korporasi sering kali belum memahami manfaat jangka panjang dari penerapan ESG.

Namun, peluangnya sangat besar:

Pemerintah Indonesia tengah mendorong green economy melalui regulasi baru seperti Taksonomi Hijau dan program Energy Transition Mechanism (ETM).
Lembaga keuangan juga mulai menerapkan prinsip investasi hijau, di mana pinjaman atau pendanaan hanya diberikan kepada perusahaan yang memenuhi indikator keberlanjutan.

Sejumlah BUMN bahkan sudah menjadi pelopor ESG di Asia Tenggara, seperti Pertamina Geothermal Energy dan Bank Mandiri yang aktif menyalurkan kredit hijau.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa penguatan komitmen ESG sudah menjadi bagian dari strategi nasional menuju masa depan berkelanjutan.

Dampak Jangka Panjang dari Penguatan Komitmen ESG

Memperkuat komitmen ESG memberikan efek domino yang luas bagi perusahaan, masyarakat, dan negara.

1. Meningkatkan Daya Saing Global

Perusahaan dengan skor ESG tinggi lebih mudah menarik investor internasional.
Mereka dianggap memiliki risiko lebih rendah dan stabilitas yang lebih baik di jangka panjang.

2. Reputasi dan Kepercayaan Publik

Konsumen kini cenderung memilih merek yang beretika dan ramah lingkungan.
ESG membantu perusahaan membangun reputasi sebagai entitas yang peduli dan bertanggung jawab.

3. Efisiensi Operasional

Prinsip keberlanjutan sering kali membawa efisiensi biaya.
Contohnya, penggunaan energi terbarukan dan sistem digital mengurangi pengeluaran listrik dan kertas secara signifikan.

4. Dampak Sosial Positif

Melalui proyek pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan, ESG memperkuat hubungan antara bisnis dan masyarakat.
Perusahaan menjadi bagian dari solusi sosial, bukan sumber masalah.

5. Kontribusi terhadap Pembangunan Nasional

Dengan memperkuat ESG, sektor swasta turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB dan diadopsi oleh Indonesia.

Masa Depan ESG — Dari Tren Menjadi Norma Global

Dalam waktu dekat, ESG tidak lagi menjadi nilai tambah, melainkan standar minimal bagi bisnis global.
Perusahaan yang gagal beradaptasi akan kehilangan akses terhadap pasar internasional, investor, bahkan konsumen domestik yang semakin sadar lingkungan.

Teknologi digital juga akan memainkan peran penting dalam mendukung transparansi ESG.
Sistem berbasis blockchain dan big data analytics akan memastikan setiap klaim keberlanjutan dapat diverifikasi secara objektif.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran global terhadap krisis iklim dan ketimpangan sosial, komitmen ESG akan menjadi fondasi utama dalam membangun ekonomi masa depan yang adil, hijau, dan tangguh.

Penutup: ESG, Jalan Menuju Masa Depan yang Bertanggung Jawab

“Memperkuat komitmen ESG bukan hanya tentang menjaga reputasi, tapi tentang membangun warisan,” ujar seorang ekonom muda di Jakarta.

Ketika bisnis, masyarakat, dan pemerintah berjalan seiring dalam prinsip keberlanjutan, maka lahirlah peradaban ekonomi baru yang tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga keseimbangan antara manusia, alam, dan nilai moral.

ESG adalah masa depan — dan memperkuat komitmen terhadapnya adalah tanda kematangan bangsa dan perusahaan dalam menghadapi abad keberlanjutan.

Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Lokal

Baca Juga Artikel Dari: DC Cakung Kebakaran: Saat ‘Mahkota Para King’ di Gudang Ekspedisi Terbakar

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved