Ketua DPR Filipina Mengundurkan Diri Karena Skandal Korupsi!
JAKARTA, incaberita.co.id — Ketua DPR Filipina, Martin Romualdez kembali menjadi sorotan publik usai mengajukan pengunduran diri pada Rabu (17/9/2025). Namanya terseret dalam kasus yang melibatkan 30 anggota parlemen serta pejabat Departemen Pekerjaan Umum.
Mereka disebut menerima pembayaran tunai dari perusahaan konstruksi terkait proyek infrastruktur pengendalian banjir yang ternyata palsu.
“Persoalan seputar proyek infrastruktur tertentu telah menimbulkan pertanyaan yang tidak hanya membebani saya, tetapi juga lembaga ini” kata Romualdez di hadapan parlemen sebelum resmi mundur.
Reaksi Presiden Terhadap Kasus yang Menimpa Sepupunya

Sumber Gamber : Mistar.id
Romualdez, Ketua DPR Filipina yang juga sepupu Presiden Ferdinand Marcos Jr, menegaskan bahwa dirinya mundur dengan hati nurani yang bersih. Ia berharap langkah itu memberi ruang bagi badan investigasi baru untuk bekerja tanpa intervensi politik.
“Semakin lama saya menjabat, semakin berat beban itu. Karena itu, saya memilih mundur agar proses investigasi bisa berjalan transparan” ujarnya.
Dalam wawancara terpisah, seorang anggota oposisi, Maria Gonzales, mengatakan, “Pengunduran diri ini hanya langkah awal. Publik menuntut transparansi penuh dalam kasus yang melibatkan Ketua DPR Filipina dan merugikan rakyat”
Ketua DPR Filipina dan Kemarahan Publik
Ketua DPR Filipina menjadi pusat kemarahan publik yang memicu gelombang protes besar. Greenpeace memperkirakan dana yang diduga dicuri dari proyek-proyek iklim sejak 2023 mencapai triliunan peso. Unjuk rasa bertajuk Trillion Peso March dijadwalkan berlangsung pada Minggu (21/9) dan diperkirakan akan diikuti ribuan demonstran di Manila.
Salah satu aktivis, Ramon Villanueva, mengatakan, “Kami lelah melihat politisi mempermainkan dana publik. Kasus Ketua DPR Filipina ini bukti nyata bahwa rakyat harus bersuara lebih keras”
Kemarahan publik kian membesar sejak Marcos Jr menjadikan kasus ini pusat pidato kenegaraan pada Juli lalu, usai banjir mematikan melanda negara tersebut.
Investigasi Independen untuk Bongkar Skandal Korupsi
Presiden Marcos Jr menunjuk mantan hakim Mahkamah Agung, Andres Reyes, sebagai ketua badan investigasi independen. Komisi ini diberi mandat meninjau proyek banjir selama 10 tahun terakhir.
Reyes mengatakan dalam konferensi pers, “Kami akan meninjau setiap dokumen, mendengar kesaksian, dan menghadirkan bukti tanpa pandang bulu. Kasus Ketua DPR Filipina ini tidak boleh berhenti di satu nama saja.”
Namun, komisi ini hanya memiliki wewenang investigasi, tanpa bisa menjatuhkan hukuman langsung. Presiden Marcos menegaskan, “Teman dan sekutu saya tidak akan terhindar dari hukum. Siapa pun yang terlibat, harus bertanggung jawab”
Seorang analis politik dari Universitas Manila, Prof. Celia Mendoza, menilai, “Kasus Ketua DPR Filipina kali ini bisa menjadi ujian serius bagi pemerintah Marcos Jr. Jika tidak ada hasil nyata, publik akan semakin kehilangan kepercayaan”
Dengan sejarah panjang Filipina yang sarat kasus korupsi, masyarakat kini menunggu apakah investigasi ini benar-benar membawa perubahan atau hanya menambah daftar panjang kasus yang tidak pernah tuntas.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita global
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Patriot Bond Ditargetkan Terserap 100%, Optimistisme Danantara!
