Negosiasi Trump-Putin: Eropa dan Ukraina Cari Jalan Damai!

JAKARTA, incaberita.co.id — Negosiasi Trump-Putin yang akan digelar di Alaska memunculkan berbagai kekhawatiran di Eropa dan Ukraina. Pertemuan ini, yang membahas masa depan Ukraina tanpa melibatkan langsung negara tersebut maupun Uni Eropa, dinilai rawan menghasilkan kesepakatan yang merugikan pihak-pihak yang terdampak. Kanselir Jerman Friedrich Merz merespons situasi ini dengan menginisiasi konferensi virtual di Berlin, menghadirkan para pemimpin Eropa, NATO, serta dua tamu penting: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Langkah ini dimaksudkan untuk mempersiapkan posisi bersama sebelum Negosiasi Trump-Putin berlangsung.
Posisi Ukraina dan Eropa
Dalam konferensi di Berlin, Zelensky menegaskan bahwa Negosiasi Trump-Putin harus mengutamakan gencatan senjata total tanpa pengakuan hukum atas pendudukan Rusia. Ukraina hanya bersedia membicarakan penghentian tembak-menembak di seluruh garis depan.
Sumber Gambar : Anadolu Ajansı
Eropa berharap kesatuan Barat dapat mencegah kemungkinan Trump membuat konsesi sepihak kepada Rusia. Friedrich Merz menekankan pentingnya melindungi kepentingan keamanan Eropa dan Ukraina, sembari membuka peluang tercapainya perdamaian yang berkelanjutan.
Potensi Skenario Negosiasi Trump-Putin
Negosiasi Trump-Putin menghadapi tantangan besar. Perbedaan pandangan antara AS dan Eropa terkait pertukaran wilayah menjadi hambatan utama. Rusia juga enggan melepaskan klaim teritorial dan terus mempertahankannya dengan kekuatan militer. Situasi ini diperumit oleh keterbatasan daya tawar AS akibat kebijakan pengurangan bantuan senjata ke Ukraina. Hal tersebut membuat Eropa khawatir Trump akan lebih mudah memberikan konsesi. Rafael Loss, pakar keamanan di European Council on Foreign Relations, memprediksi tiga kemungkinan hasil. Trump bisa memperkuat dukungan terhadap Ukraina dengan strategi diplomatik baru.
Langkah Eropa dan Situasi di Lapangan
Menjelang Negosiasi Trump-Putin, Uni Eropa telah menyiapkan paket sanksi ke-19 jika Rusia menolak memberi konsesi, sebagai sinyal kuat bahwa solidaritas Eropa tetap kokoh di tengah tekanan global. Di medan perang, Rusia meningkatkan operasi militer dan mencatat kemajuan teritorial signifikan di Ukraina, memperumit peta perundingan yang akan dibahas di Alaska. Merz berharap Trump dapat meraih keberhasilan diplomatik di Alaska yang mampu membawa perubahan nyata.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita global
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Kematian Zara Qairina: Respon Publik dan Tuntutan Keadilan!