Netanyahu Serahkan Gaza kepada Arab, Yordania Menolak!

JAKARTA, incaberita.co.id — Rencana Netanyahu Serahkan Gaza kepada Pasukan Arab memicu reaksi keras dari Yordania. Seorang pejabat Yordania menegaskan bahwa negara-negara Arab tidak akan menyetujui kebijakan tersebut. Menurutnya, hanya keputusan dan persetujuan Palestina yang akan didukung oleh dunia Arab. Penolakan ini mencerminkan solidaritas negara-negara Arab terhadap perjuangan rakyat Palestina yang selama bertahun-tahun berada di bawah tekanan konflik.
Pernyataan Wawancara Netanyahu Serahkan Gaza
Netanyahu, dalam wawancara dengan Fox News, menyampaikan niat Israel untuk mengambil alih Jalur Gaza guna menyingkirkan Hamas dan memastikan keamanan negaranya. Ia menegaskan bahwa setelah itu, Netanyahu Serahkan Gaza kepada pemerintahan sipil yang bukan Hamas dan tidak mengancam Israel. Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel tidak berniat memerintah Gaza secara langsung, melainkan hanya menjaga perimeter keamanan demi melindungi warganya. Meski demikian, pernyataan ini dinilai sebagian pihak sebagai bentuk campur tangan politik yang berpotensi memicu ketegangan baru.
Pandangan Yordania tentang Keamanan Gaza
Sumber Gambar : Newsweek.com
Pejabat Yordania tersebut menekankan bahwa keamanan di Gaza seharusnya ditegakkan oleh lembaga-lembaga Palestina yang sah. Menurutnya, Netanyahu Serahkan Gaza kepada Pasukan Arab justru berpotensi menjadi upaya untuk membersihkan kekacauan yang dibuat Israel. Pandangan ini sejalan dengan sikap umum negara-negara Arab yang konsisten mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Yordania juga menilai bahwa solusi jangka panjang harus melibatkan dialog dan rekonsiliasi antar pihak, bukan penyerahan wilayah secara sepihak.
Ketidakjelasan Rencana Implementasi Netanyahu
Meski telah menyampaikan niatnya, Netanyahu belum memberikan rincian mengenai negara-negara Arab mana saja yang akan dilibatkan atau bagaimana mekanisme Netanyahu Serahkan Gaza akan dijalankan. Ketiadaan detail ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pengamat politik Timur Tengah. Banyak pihak menilai bahwa tanpa persetujuan Palestina dan negara-negara Arab, rencana tersebut akan sulit terealisasi. Hingga kini, belum ada indikasi dukungan resmi dari negara-negara Arab, membuat masa depan rencana ini semakin diragukan.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita lokal
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Pemain Judol di Tangkap Akibat Rugikan Bandar, Polda Klarifikasi!