Proyek Trans Papua Jadi Prioritas, AHY Pastikan Penyelesaian Berlanjut
JAKARTA, incaberita.co.id — Pemerintah Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap Proyek Trans Papua sebagai bagian penting dari upaya pemerataan ekonomi dan pembangunan nasional. Jalan sepanjang lebih dari 3.500 kilometer ini menjadi salah satu infrastruktur paling strategis di kawasan timur Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut bahwa penyelesaian Proyek Trans Papua merupakan salah satu agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, proyek ini berfungsi sebagai “arteri utama” bagi perekonomian Papua.
Ia menegaskan bahwa tanpa akses jalan yang baik, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Papua akan sulit meningkat.
Trans Papua Sebagai Arteri Pembangunan Indonesia Timur
Dalam analoginya, AHY menggambarkan Proyek Trans Papua sebagai pembuluh arteri dalam tubuh manusia yang membawa darah dari jantung ke seluruh organ. Arteri utama ini harus dibangun terlebih dahulu sebelum pengembangan jalur sekunder seperti jalan penghubung antar kabupaten dan desa.
“Arteri utama harus dituntaskan terlebih dahulu. Setelah itu baru kita bisa membangun ruas-ruas sekunder. Jadi primernya dulu, baru penghubungnya,” jelas AHY.
Pembangunan Proyek Trans Papua diharapkan membuka isolasi wilayah yang selama ini sulit dijangkau dan menjadi tulang punggung bagi konektivitas darat antara Papua Barat dan Papua Pegunungan. Menurut data Kementerian, hingga 2025 sekitar 80% ruas jalan utama sudah tersambung, sementara sisanya masih terkendala topografi ekstrem.
Tantangan Berat dalam Proyek Trans Papua
AHY mengakui bahwa Proyek Trans Papua bukanlah pekerjaan mudah. Kondisi geografis Papua yang didominasi oleh pegunungan terjal, lembah curam, dan wilayah berhutan lebat membuat proses pembangunan menjadi sangat kompleks.
“Papua luar biasa. Bagi yang pernah ke sana pasti tahu betapa sulitnya medan geografisnya. Tapi justru di situlah kita harus hadir,” ujar AHY.

Sumber Gambar : Tempo.co
Selain kondisi alam, tantangan lain datang dari aspek keamanan di beberapa wilayah serta kebutuhan material dan logistik yang sulit diangkut. Pemerintah kini bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pihak swasta untuk memastikan distribusi bahan bangunan berjalan lancar.
Sementara itu, ekonom pembangunan dari Universitas Cenderawasih, Dr. Marthen Wanimbo, menilai Proyek Trans Papua sebagai katalisator ekonomi Papua.
“Ketika jalan utama terbuka, harga kebutuhan pokok turun drastis, akses pendidikan dan kesehatan meningkat. Dampaknya langsung terasa bagi masyarakat,” ujarnya.
Dampak Ekonomi dan Sosial Bagi Wilayah Papua
Penyelesaian Proyek Trans Papua diyakini akan membawa efek domino terhadap berbagai sektor di Papua. Dengan terbukanya akses jalan, biaya logistik dapat ditekan hingga 40 persen. Selain itu, mobilitas warga antarwilayah akan lebih mudah sehingga aktivitas ekonomi seperti perdagangan dan pariwisata meningkat.
“Akses bukan hanya soal jalan fisik, tapi juga kesejahteraan sosial. Setelah Trans Papua tuntas, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya akan ikut berkembang,” kata AHY.
Sejumlah investor dalam dan luar negeri juga menunjukkan minat untuk menanamkan modal di Papua setelah infrastruktur dasar selesai. Pemerintah menargetkan agar kawasan ekonomi baru di sekitar jalan Trans Papua dapat menarik investasi di bidang pertanian, pertambangan, dan pariwisata.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Kolaborasi Nasional
Dalam rapat koordinasi dengan para kepala daerah se-Papua, AHY menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan Proyek Trans Papua. Pemerintah pusat akan menggandeng pemerintah provinsi dan kabupaten agar penyelesaian proyek berjalan efektif.
“Kita ingin pembangunan ini bukan hanya proyek pemerintah pusat, tapi juga gerakan bersama. Kepala daerah, masyarakat adat, dan dunia usaha harus terlibat,” tegas AHY.
Sementara itu, Gubernur Papua Pegunungan, Yonas Tabuni, menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk mendukung penuh pembangunan jalan ini.
“Kami siap mendukung dari segi tenaga kerja, keamanan, dan pengawasan lapangan. Proyek Trans Papua adalah impian lama rakyat Papua yang kini mulai terwujud,” ujarnya.
Masa Depan Menuju Papua Terbuka dan Maju
Pemerintah menargetkan penyelesaian Proyek Trans Papua secara penuh pada periode 2027–2028, dengan fokus pada pembangunan 600 kilometer terakhir yang melewati daerah ekstrem. Selain pembangunan jalan, proyek ini juga akan diintegrasikan dengan jaringan telekomunikasi dan energi listrik.
“Kami ingin Papua terkoneksi bukan hanya dari sisi fisik, tapi juga digital dan ekonomi. Proyek Trans Papua harus menjadi fondasi bagi masa depan Papua yang terbuka dan maju,” kata AHY menutup pernyataannya.
Pengamat kebijakan publik, Dr. Andi Susanto, menilai proyek ini sebagai langkah strategis pemerintah untuk menghapus kesenjangan antarwilayah.
“Jika dikelola dengan baik, Proyek Trans Papua akan menjadi tonggak sejarah baru pembangunan Indonesia Timur. Ini bukan sekadar jalan, tapi simbol keadilan pembangunan nasional,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Proyek Trans Papua diharapkan segera rampung dan menjadi kebanggaan baru bangsa Indonesia, sekaligus membuka lembaran baru bagi kemajuan Papua yang lebih inklusif dan sejahtera.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang berita lokal
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Demo No Kings Guncang Amerika Serikat, Warga Tuntut Kebijakan Trump
