July 27, 2025

INCA BERITA

Berita Terkini Seputar Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

Terlalu Berat! Kalung Logam 9 Kg Sebabkan Pria Tersedot Mesin MRI

Tersedot Mesin MRI: Pria Terseret Akibat Kalung Logam 9 Kg

JAKARTA, incaberita.co.id – Pada awal bulan ini, dunia medis dikejutkan dengan berita viral seorang pria yang tersedot mesin MRI akibat memakai kalung logam super berat seberat 9 kilogram. Kejadian tersebut berlangsung di sebuah rumah sakit swasta yang memiliki layanan Magnetic Resonance Imaging (MRI) kelas premium.

Pria tersebut datang untuk melakukan pemeriksaan kepala karena sering mengalami pusing hebat. Sayangnya, meskipun telah diberikan instruksi standar untuk melepas semua barang logam, ia tetap membawa kalung yang sangat besar tersebut ke dalam ruang pemeriksaan.

Bagaimana Mesin MRI Bisa Menarik Benda Logam?

Tersedot Mesin MRI: Pria Terseret Akibat Kalung Logam 9 Kg

Sumber Gambar: The Indian Express

Banyak masyarakat masih belum memahami bahwa tersedot mesin MRI bukanlah hal yang tidak masuk akal. MRI bekerja dengan medan magnet super kuat, mencapai kekuatan hingga 3 Tesla—sekitar 60 ribu kali lebih kuat dari medan magnet bumi. Karena itulah, logam menjadi objek yang sangat rentan tertarik secara tiba-tiba ke arah mesin.

Kalung logam 9 kg yang dikenakan korban memiliki bahan dasar ferromagnetik, yakni material yang sangat mudah tertarik oleh medan magnet. Dalam hitungan detik, kalung tersebut berubah menjadi peluru yang melesat menuju pusat mesin dan menyeret tubuh pemiliknya dengan kekuatan luar biasa.

Mengapa Kalung Bisa Lolos dari Prosedur Keamanan?

Pihak rumah sakit tentu memiliki standar keamanan, namun insiden tersedot mesin MRI ini membuka celah besar dalam sistem prosedural. Beberapa kemungkinan muncul: apakah kalung tersebut terselip di balik pakaian? Atau adakah kelalaian pemeriksaan fisik oleh petugas?

Selain itu, pasien sendiri juga memiliki tanggung jawab untuk mematuhi semua prosedur. Dalam kasus ini, pria tersebut tampaknya tidak menyadari bahaya dari aksesori logam. Kalung yang ia kenakan memang memiliki nilai spiritual dan dianggap “wajib dipakai” setiap waktu. Tapi sayangnya, keyakinan ini justru memicu tragedi yang seharusnya bisa dihindari.

Efek Fisik yang Timbul Saat Tersedot Mesin MRI

Ketika seseorang tersedot mesin MRI, tubuhnya tidak hanya tertarik secara kasar, tetapi juga bisa mengalami berbagai cedera serius. Dalam insiden ini, korban mengalami patah tulang rusuk, memar hebat di bagian dada, dan pendarahan internal ringan. Untungnya, nyawanya berhasil diselamatkan berkat reaksi cepat tim medis.

Namun, dampak psikologis tidak bisa diabaikan. Trauma pasca insiden sangat mungkin terjadi. Bayangkan berada di situasi di mana tubuhmu ditarik tanpa kendali, hanya karena sebuah kalung.

Kilas Balik Kasus Serupa Tersedot Mesin MRI

Ini bukan pertama kalinya seseorang tersedot mesin MRI karena benda logam. Pada tahun-tahun sebelumnya, beberapa kasus serupa terjadi di berbagai negara. Bahkan ada insiden tragis di mana tabung oksigen logam ikut terseret ke dalam mesin dan menabrak pasien hingga tewas.

Kasus-kasus ini menjadi pengingat keras bagi industri medis bahwa edukasi dan pengawasan ekstra ketat sangat penting. Selain itu, keluarga pasien juga sebaiknya diberi pengarahan sebelum proses MRI berlangsung.

Langkah Darurat Saat Tersedot Mesin MRI

Saat seseorang tersedot mesin MRI, reaksi cepat menjadi faktor penentu keselamatan. Dalam kejadian ini, petugas dengan sigap menekan tombol emergency shutdown untuk mematikan magnet. Sayangnya, proses tersebut membutuhkan waktu beberapa detik, dan dalam waktu singkat itulah insiden fatal dapat terjadi.

Mesin MRI tidak bisa langsung dimatikan sepenuhnya karena harus menurunkan suhu helium cair dengan aman. Oleh karena itu, pelatihan darurat bagi petugas medis menjadi hal mutlak untuk menangani potensi insiden seperti ini.

Tindakan Pencegahan Agar Tidak Tersedot Mesin MRI

Supaya kejadian tersedot mesin MRI tidak terulang, pihak rumah sakit wajib menguatkan protokol keselamatan. Berikut ini beberapa langkah pencegahan yang harus dilakukan:

  • Pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh pasien sebelum masuk ruangan.

  • Penerapan alat pendeteksi logam non-invasif.

  • Penyuluhan intensif bagi pasien dan keluarga mengenai bahaya logam.

  • Pembuatan daftar checklist wajib yang ditandatangani oleh pasien.

Dengan pendekatan yang lebih proaktif, maka risiko tersedot bisa ditekan seminimal mungkin.

Apa Kata Para Ahli tentang Tersedot Mesin MRI?

Beberapa pakar radiologi telah angkat suara mengenai fenomena tersedot mesin MRI ini. Menurut Dr. Irwan Saputra, seorang radiolog senior dari RS Nasional, medan magnet MRI yang tidak terlihat kerap disalahartikan sebagai ‘aman’.

“Orang-orang mengira karena tak ada kabel atau listrik terbuka, maka tak ada bahaya. Padahal, medan magnet statis yang besar itu bisa mengangkat benda besi seberat motor matic,” ujarnya.

Dr. Irwan juga menekankan bahwa semua perangkat medis harus secara rutin dievaluasi ulang sistem keamanannya agar kejadian fatal bisa dicegah sejak dini.

Fakta Menarik Tentang Medan Magnet MRI

Sambil membahas kejadian tersedot mesin MRI, mari kita kulik fakta menarik seputar medan magnet:

  • Medan magnet MRI dapat menarik benda logam dari jarak 1–2 meter.

  • Beberapa bahan logam non-ferrous (seperti titanium) aman digunakan.

  • Medan magnet tetap aktif 24 jam meskipun mesin sedang tidak digunakan.

Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa kehati-hatian mutlak diperlukan. MRI bukan sekadar mesin diagnostik biasa; ia adalah gabungan antara kecanggihan dan potensi bahaya yang harus dihormati.

Tersedot Mesin MRI Bukan Sekadar Mitos

Masyarakat awam sering kali meremehkan istilah tersedot mesin MRI dan menganggapnya sebagai hiperbola belaka. Padahal, peristiwa seperti ini benar-benar nyata dan bisa berujung pada cedera atau bahkan kematian.

Saat mendengar berita pria terseret karena kalung logam 9 kg, sebagian orang mungkin tertawa atau menganggapnya lucu. Tapi kenyataannya, ini adalah tragedi nyata yang seharusnya menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya di bidang medis.

Mengapa Edukasi Pasien Sangat Penting?

Dalam kasus tersedot mesin MRI, satu hal yang sangat disorot adalah pentingnya edukasi terhadap pasien. Tidak semua orang memiliki pemahaman tentang cara kerja MRI, apalagi tentang potensi bahayanya.

Oleh karena itu, pihak rumah sakit atau fasilitas kesehatan perlu membuat video edukatif singkat yang menjelaskan larangan-larangan umum sebelum MRI. Dengan pendekatan yang lebih interaktif, edukasi akan lebih mudah diserap oleh berbagai kalangan usia dan latar belakang.

Keluarga Juga Wajib Diberi Pemahaman

Sering kali pasien datang bersama keluarga atau pendamping. Mereka juga berisiko jika tidak diberi pemahaman tentang prosedur MRI. Dalam beberapa kasus tersedot mesin MRI, justru pendamping yang mengalami insiden karena membawa dompet logam atau HP ke dalam ruang tunggu yang terlalu dekat dengan mesin.

Penting untuk menekankan bahwa area sekitar ruang MRI sebaiknya steril dari semua benda logam, tidak hanya untuk pasien, tetapi juga untuk semua orang yang ada di sekitarnya.

Tanggapan Netizen Tentang Kasus Tersedot Mesin MRI

Di media sosial, berita pria tersedot mesin MRI karena kalung logam 9 kg ini viral dalam waktu singkat. Banyak netizen merasa heran mengapa ada orang yang nekat memakai kalung logam super berat saat MRI.

Namun, sebagian lainnya menyayangkan bahwa sistem keamanan rumah sakit tidak berhasil mendeteksi aksesori berbahaya tersebut. Bahkan, ada yang mempertanyakan kelayakan rumah sakit tersebut dalam menangani peralatan modern seperti MRI.

Bagaimana Nasib Pria yang Tersedot Mesin MRI Ini?

Menurut kabar terakhir, pria yang tersedot mesin MRI itu telah keluar dari rumah sakit dalam kondisi stabil. Ia menjalani pemulihan selama dua minggu, termasuk terapi trauma karena kejadian tersebut sangat mengguncang secara psikologis.

Dalam wawancara singkat dengan media, ia mengaku tidak mengetahui bahwa kalung logam bisa menjadi sangat berbahaya di ruang MRI. Ia berharap kisahnya bisa menjadi peringatan keras bagi semua orang agar tidak melakukan kesalahan serupa.

Pelajaran Berharga dari Insiden Ini

Dari kejadian tersedot mesin MRI karena kalung logam 9 kg, kita bisa memetik beberapa pelajaran penting:

  • Ikuti semua instruksi medis tanpa kompromi.

  • Pahami teknologi medis yang digunakan, khususnya yang melibatkan medan magnet.

  • Jangan anggap enteng larangan logam, sekecil apa pun bentuknya.

  • Selalu komunikasikan dengan jujur jika memiliki benda logam tertanam atau dikenakan.

Hormati Teknologi, Pahami Risikonya

Insiden pria tersedot mesin MRI menjadi pengingat keras bahwa teknologi canggih seperti MRI tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga risiko jika tidak digunakan dengan benar. Edukasi, disiplin prosedur, dan kesadaran publik menjadi kunci utama dalam mencegah kejadian fatal di ruang medis.

Sebagai masyarakat, mari kita saling mengingatkan dan tidak pernah menganggap remeh instruksi medis, sekecil apa pun. Karena pada akhirnya, keselamatan adalah tanggung jawab bersama.

Temukan informasi lengkapnya Tentang: Global

Baca Juga Artikel Berikut: Pangeran Al Waleed Meninggal Dunia Setelah Lama Koma, Berikut Faktanya

Author

Copyright @ 2025 Incaberita. All right reserved